Dikutip dari gatra.com, The European Chamber of Commerce (EuroCham) merilis hasil penelitian berjudul “Transforming Indonesia’s Economy” dalam rangka mendorong pemerintah Indonesia terkait Revolusi Industri 4.0.
“Penelitian ini merupakan kontribusi EuroCham untuk pemerintah Indonesia, yang didapat daripada hasil survey, tidak hanya mencakup anggota perusahaan dari EuroCham, tetapi juga stakeholder di dalamnya, termasuk pemerintah Indonesia,” kata Ketua EuroCham, Corine Tap, di Grand Hyatt, Jakarta (6/8).
Lebih jauh, kata Corine, publikasi daripada hasil penelitian ini juga dapat membantu kedua pemerintah dalam rangka bagaimana membangun ekosistem bisnis antara yang lebih baik.
“Kami terus menyesuaikan diri dengan prioritas pemerintah Indonesia, dari berbagai sektor dan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan,” lanjut Corine.
Perwakilan dari Delegasi Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Charles Michel-Geurts, mengatakan bahwa penelitian ini merupakan kontribusi bagi kedua belah pihak. “Ini juga merupakan prioritas bagi pemerintahan Presiden Jokowi,” tambah Charles.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto juga turut hadir dan memberikan kata sambutan. “Saya sangat mengapresiasi hasil penelitian ini, dan semua yang mau membuka diri untuk perkembangan Indonesia di perdagangan global,” katanya.
Penelitian yang digarap EuroCham menyorot persoalan dalam empat sektor: manufaktur dan industri 4.0, otomotif, farmasi, dan sumber energi baru, yang semua didukung oleh Internet of Thing (IoT). Penerapan regulasi, kebijakan insentif bagi perusahaan yang mendorong IoT, dan penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan kunci daripada Industri 4.0.