Dikutip dari riaumandiri.id, anggota DPR RI Dapil Riau, Syahrul Aidi, mengajak perguruan tinggi terus melakukan penelitian terhadap komoditi karet yang bisa dijadikan bahan campuran aspal. Menurutnya, jika penelitian tersebut dapat direalisasikan, harga karet Riau akan meningkat.
“Memang sudah ada penelitian dilakukan Balai di Kementerian PUPR terkait pencampuran karet dengan aspal, tapi itu baru pencampuran 7 persen. Saya mendorong universitas di Riau juga lakukan penelitian ini. Sudah ada juga memang penelitian pencampuran sampai 30 persen, tapi belum dijalankan,” jelasnya saat menghadiri acara silaturahmi antara DPR RI, gubernur, bupati dan walikota se-Riau, Forkopimda, dan tokoh masyarakat di Gedung Daerah Balai Pauh Janggi, Senin (6/1/2020).
Aidi juga mengaku sedang mendorong Kementerian PUPR agar segera merealisasikan rencana tersebut guna peningkatan harga karet yang berdampak pada peningkatan perekonomian Riau.
“Saya kemarin di komisi sedang mendorong agar Kementerian PUPR dapat menjalankan rencana ini. Sehingga kebutuhan terhadap karet jadi tinggi dan akan berdampak pada harga karet itu sendiri. Kalau harga komoditas Riau seperti karet, sawit, dan kelapa bagus, otomatis akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Riau. Sebab, 40 persen potensi karet Indonesia ada di Riau,” tutupnya.
Diketahui sebelumnya, pada Juni 2019 telah dilaksanakan Focus Group Discussion guna membahas penggunaan getah karet sebagai bahan baku pencampuran aspal. Kepala Bagian Sumber Daya Alam Biro Perekonomian Provinsi Riau, Arie Nasution mengatakan, dalam presentasi Dinas Perkebunan bersama Dinas PUPR Provinsi Riau, diketahui bahwa saat itu produksi karet akan tergunakan sebanyak 18 persen untuk memenuhi kebutuhan campuran aspal.
“Jadi, kalau untuk bahan baku sangat mencukupi. Kita harapakan dampak ke depannya harga karet naik karena industri hilirnya makin berkembang,” jelasnya kepada wartawan di Pekanbaru, Kamis (20/6/2019) lalu.