JAKARTA – Rektor Universitas Paramadina Firmanzah mengatakan, dosen harus didorong dan dibiasakan untuk melakukan penelitian di dalam kampus.
“Di Indonesia, dosen-dosen lebih banyak berada di luar kampus. Hal ini berbeda dengan negara lain, yang dosen-dosennya justru lebih banyak di dalam kampus melakukan penelitian,” ujar Firmanzah dalam diskusi peningkatan kompetensi dosen di Jakarta, Senin (5/12/2016).
Di Selandia Baru misalnya, sebanyak 57 persen dosen melakukan penelitian di dalam kampus. Begitu juga di Australia maupun pemerintah.
Dengan kata lain, penelitian lebih banyak diselenggarakan oleh kampus bukan korporasi maupun pemerintah.
“Dari sisi pengajarannya, Indonesia relatif maju, yang tertinggal di bidang risetnya.”
Dia mengatakan, idealnya perlu sinergitas antara perguruan tinggi, dunia usaha, lembaga pemerintah dalam melakukan riset.
Dirjen Sumber Daya Iptek Dikti, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti), Ali Ghuffron menuturkan ada beberapa masalah dosen saat ini, seperti masih banyaknya dosen yang masih bergelar sarjana, dosen yang belum memiliki jabatan akademik, rendahnya publikasi, dan sebagainya.
“Rasio antara dosen dan mahasiswa juga belum seimbang. Lebih banyak mahasiswa dibanding dosen,” kata Ghufron.
Berbagai upaya telah dilakukan Kemristekdikti mulai dari pemberian beasiswa hingga reformasi birokrasi dalam pengurusan gelar profesor. (IFR/Okezone.com)