PADANG – Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) X Wilayah Sumatera Barat, Riau, Jambi, Kepulauan Riau mendorong dosen tetap kampus di bawah pengawasannya untuk meningkatkan jabatan fungsional.
“Masih lebih 50 persen dosen sebagai asisten ahli, hal ini menghambat kemajuan kampus,” kata Koordinator Kopertis X Prof Herri di Padang, Senin (22/5/2017).
Menurutnya, dosen yang masih berada di jabatan fungsional asisten ahli masih memiliki kekurangan seperti tidak dapat membimbing mahasiswa.
Untuk itu, tambahnya melalui penyediaan beasiswa dari berbagai instansi pihaknya mendorong dosen untuk mengajukan kenaikan jabatan fungsional.
Sebagai gambaran, ujar dia dari 246 kampus, di Kopertis X baru ada 18 dosen yang guru besar. Jumlah ini, sebutnya mengindikasikan masih rendahnya dosen yang fokus pada riset dalam bidangnya.
Sehingga secara penelitian baru segelintir kampus yang memperoleh dana seperti STKIP PGRI yang memperoleh hibah penelitian terbanyak di Kopertis tahun ini dengan 89 riset. Diharapkan dari ratusan yang mengajukan kenaikan jabatan fungsional tahun ini, semuanya lulus.
Sementara itu Sekretaris Ditjen Sumber Daya Iptek Dikti Kemristekdikti Prof Jon Hendri mengatakan salah satu hambatan dosen naik jabatan karena malas.
Menurutnya sebagian dosen di kampus swasta lebih mementingkan mengajar dibanding publikasi jurnal penelitian. Padahal tambahnya sebagai dosen banyak harus dilakukan seperti pengabdian, riset melakukan seminar.
“Ini perlu jadi perhatian Kopertis dalam pengawasannya ke depan,” sebutnya. (IFR/Solopos.com)