News

Demi Tingkatkan Performa, Tulislah Kegagalan di Masa Lalu

MANADO – Riset menemukan fakta, membuat catatan tentang kegagalan masa lalu dapat membantu meningkatkan kinerja seseorang di masa depan.

Hal itu terjadi karena metode tersebut dapat menurunkan hormonstres, kortisol.

Disebutkan, menulis dan memikirkan secara mendalam tentang kegagalan di masa lalu mampu meningkatkan respons tubuh terhadap stres.

Selain itu hal tersebut pun diyakini mampu meningkatkan kinerja pada tugas baru.

Menurut penelitian ini, teknik tersebut mungkin berguna dalam meningkatkan kinerja di banyak bidang, termasuk pengaturan terapeutik atau pengobatan, pendidikan, dan olahraga.

“Hasil kami menunjukkan, dalam situasi stres di masa depan, setelah sebelumnya menulis tentang kegagalan di masa lalu, menyebabkan respons stres tubuh terlihat lebih mirip dengan seseorang yang tidak terkena stres sama sekali.”

Demikian uraian Brynne DiMenichi, salah satu peneliti dalam riset ini, seperti dikutip dari laman The Indian Express.

Dalam riset yang diterbitkan dalam The Journal Frontiers in Behavioral Neuroscience ini, para peneliti menguji pengaruh menulis tentang kegagalan masa lalu pada kinerja tugas masa depan.

Ada dua kelompok peserta riset dalam penelitian ini. Kelompok pertama diminta untuk menulis tentang kegagalan di masa lalu yang mereka buat.

Sementara itu, kelompok lainnya menulit tentang hal-hal yang tak ada kaitannya dnegan diri mereka sendiri.

Demi mendapatkan hasil yang akurat, periset melakukan pembacaan fisiologis dari stres yang dialami peserta riset lewat tingkat kortisol saliva.

Diketahui, pada awal penelitian, seluruh peserta riset memiliki tingkat kortisol saliva yang sebanding.

Selain meneliti tingkat stres, periset juga meneliti peforma para peserta dari kedua kelompok.

Hasilnya, periset menemukan fakta, peserta yang menulis catatan kegagalan di masa lalu memiliki tingkat kortisol yang lebih rendah, daripada peserta yang menulis tentang hal lain.

Mereka juga menemukan, sukarelawan yang menulis tentang kegagalan di masa lalu membuat pilihan yang lebih hati-hati pada tugas baru.

Secara keseluruhan, mereka memiliki kinerja yang lebih baik daripada kelompok lainnya.

“Temuan ini menunjukkan, ternyata menulis dan berpikir kritis tentang kegagalan di masa lalu dapat mempersiapkan individu baik secara fisiologis maupun kognitif untuk tantangan baru,” ungkap DiMenichi. (tribunnews.com)

Join The Discussion