Uncategorized

Dekan UNNES: Kami Harap Kerjasama Berupa Praktik Kerja

JAKARTA – Kehadiran kerjasama antar Kementerian dan Lembaga, serta Perguruan Tinggi memanglah hal biasa yang dilakukan oleh beberapa Kementerian. Salah satunya BPP Kemendagri. Pada Senin pagi (5/12) BPP Kemendagri kedatangan tamu UNNES (Universitas Negeri Semarang) yang diwakili oleh Moh. Mustofa, Dekan Fakultas Ilmu Sosial UNNES dan juga beberapa staf.

Dalam kesempatan yang juga dihadiri oleh Plt. Kepala BPP Kemendagri itu, Mustofa mengatakan, pihaknya telah banyak mengaplikasikan bentuk Nawacita yang diamanatkan oleh Presiden Jokowi dalam bentuk praktik langsung.

“Kami turun ke masyarakat tidak hanya memaparkan teori dalam pemberdayaan masyarakat, tapi langsung praktik. Jadi mau tidak mau mereka harus menjadi desa yang berdaya dan berinovasi dengan kegiatan bersama, mungkin kita bisa melakukan kegiatan dengan lembaga lain, seperti Kemendagri ini agar bisa dikembangkan menjadi desa percontohan,” paparnya.

Beberapa hal yang sudah diciptakan oleh UNNES juga seperti pengembangan museum konservasi dan kapasitas pengembangan resiko bencana. “Grand desain kita sudah sampai desa smart, pengembangan desa cerdas. Smart city. Kapasitas pengembangan resiko bencana. Sudah mengirim beberapa mahasiswa untuk pengembangan pemodelan khususnya yang rawan bencana. Kami mengembangkan sarana prasana untuk di tingkat masyarakat umum, yang barangkali sejauh ini belum banyak dikenal masyarakat umum. Kira-kira itu sedikit gambaran dari model desa inovasi kami,” papar Mustofa.

Hal itu juga ditanggapi oleh Moh. Ilham. A. Hamudy dari BPP Kemendagri yang sebelumnya juga pernah bekerjasama dengan pihak UNNES dalam bidang pengelolaan Jurnal Bina Praja.

Menurut Ilham, kerjasama ini harus menemukan titik konkrit terkait smart village, harus ditindaklanjuti dalam pilot project yang bisa diimplementasikan pada penelitian. “Mungkin kita bisa mengirim peneliti, semacam fellowship, atau kerjasama dalam riset lain. Tiap pusat ada tema yang sudah disediakan, kita bisa riset bareng dengan pola standar minimal. Tema riset desa yang bisa dikerjasamakan, bentuknya seperti pola kerjasama, dan batasan mana yang kami bisa selaras dengan UNNES,” saran Ilham.

Saran Ilham kemudian ditanggapi positif oleh Plt. Kepala BPP, Dodi Riyadmadji. Dia juga berharap ke depannya, masukan tersebut dapat diimplementasikan pada 2017 mendatang. “Pertama, tolong realisasikan apa yang diucapkan Ilham. Kedua, pada intinya saya menyambut baik, kehadiran bapak Mustafa dkk. Saya berharap nantinya kerjasama ini dapat ditindaklanjuti untuk program 2017 mendatang,” tutup Dodi. (IFR)

Join The Discussion