Dikutip dari suaramerdeka.com, peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Nadia Fairuza Azzahra mengatakan memaparkan, salah satu cara bagi swasta untuk berkontribusi dalam pengembangan riset dan inovasi teknologi adalah melalui proyek Corporate Social Responsibility (CSR). Walaupun pada saat ini belum banyak pihak swasta yang menggunakan dana CSR untuk keperluan riset dan pengembangan teknologi, namun kemungkinan ini patut dicoba.
“Umumnya, pihak swasta menggunakan dana tersebut untuk proyek-proyek yang bersifat filantropis seperti memberikan bantuan sosial bagi keluarga miskin, membangun fasilitas umum, pemberian beasiswa bagi siswa kurang mampu dan lain sebagainya. Padahal bidang riset dan penelitian dapat menjadi opsi untuk proyek CSR
karena output riset berpotensi menyumbang manfaat yang berkelanjutan (sustainable) dan dapat diimplemetasikan demi kepentingan masyarakat banyak,” ujarnya.
Namun Nadia juga mengingatkan perlunya ada payung hukum terkait pelibatan swasta dalam kegiatan riset dan inovasi. Pemerintah juga perlu memastikan regulasi dan perizinan terkait kemudahan berusaha (ease of doing business) dibuat mudah, transparan dan tidak berbelat-belit agar bisa menarik minat investor dalam berbagai kegiatan riset dan inovasi. Hal ini penting untuk menjaga iklim riset di Indonesia kondusif sekaligus menarik.
“Kalau aspek ini tercapai, pemerintah dapat memberikan dorongan bagi pihak swasta melalui kebijakan yang mempermudah mereka untuk menyelenggarakan penelitian dan pengembangan. Misalnya, dengan memberikan kemudahan akses penelitian ataupun memberikan insentif khusus bagi pihak swasta yang mau terlibat dalam pengembangan riset,” ungkapnya.
Selain itu, guna meningkatkan jumlah peneliti di Indonesia serta meningkatkan kesadaran semua pihak atas pentingnya bidang riset dan pengembangan, pemerintah dapat memberikan bantuan, baik dari segi pendanaan maupun fasilitas sarana dan prasana, bagi pusat-pusat penelitian di berbagai universitas di Indonesia.
Hasil riset dan pengembangan ini selanjutnya dapat diintegrasikan dengan kebijakan yang ada di daerah. Dengan cara ini, peneliti-peneliti muda yang berasal dari universitas diharapkan akan bertambah. Di sisi lain, peneliti-peneliti muda ini dapat langsung melakukan penelitian yang dapat membantu memecahkan permasalahan
yang dialami di daerah mereka masing-masing.