News

Cegah Resesi Global, BSKDN Kemendagri: Semua Pihak Harus Tingkatkan Inovasi di Berbagai Bidang

Jakarta – Situasi ekonomi dunia tengah berada dalam ancaman resesi global. International Monetary Fund (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi global akan melambat menjadi 2,7% pada tahun ini. Salah satu penyebabnya yaitu adanya konflik antara Rusia dengan Ukraina yang masih berkecamuk hingga terjadinya lonjakan inflasi di berbagai negara.

Oleh karena itu, Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meminta semua pihak harus meningkatkan inovasi di berbagai bidang. Pesan itu disampaikan Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo saat menjadi narsumber dalam acara 3rd ICLSSEE 2023 yang mengusung tema “Innovation and Digital Transformation in the Era of Technological Disruption” pada Sabtu, 6 Mei 2023.

Lebih lanjut, Yusharto mengungkapkan untuk mengatasi ancaman resesi global tersebut semua pihak harus berperan dalam memberikan rekomendasi terobosan di berbagai bidang melalui inovasi dan transformasi digital. Dia menambahkan, para pengguna internet kini lebih bergantung pada gadget yang dinilai lebih praktis dan efektif dibanding komputer. Banyaknya pengguna internet berbasis smarthpone tersebut, semestinya dapat meningkatkan daya saing Indonesia secara global.

“Kita perlu membuat inovasi di berbagai sektor kehidupan sehingga dapat meningkatkan daya saing dan pertumbuhan ekonomi nasional,” jelasnya.

Yusharto juga menjelaskan untuk meningkatkan posisi Indonesia pada Indeks Inovasi Global hingga mencegah terjadinya resesi global maka pemerintah Indonesia melalui BSKDN Kemendagri rutin melakukan penilaian Indeks Inovasi Daerah (IID) setiap tahunnya. Harapannya, seluruh pemerintah daerah di Indonesia, baik provinsi maupun kabupaten/kota, dapat menjadikan inovasi sebagai budaya sehingga berdampak terhadap peningkatkan kualitas pelayanan publik.

“Dalam pelaksanaan pengukuran Indeks Inovasi Daerah, BSKDN Kemendagri melaksanakan IGA (Innovative Government Award) setiap tahun dan memberikan penghargaan kepada daerah yang terinovatif,” jelasnya.

Sementara itu, bagi daerah yang kurang inovatif Yusharto mengatakan pihaknya secara intens melakukan pembinaan secara langsung dengan berkunjung ke daerah-daerah yang membutuhkan asistensi dan fasilitasi pembinaan inovasi. Dirinya berharap langkah tersebut memberikan dampak positif terhadap peningkatan pencapaian Indonesia secara global di dunia.

“Kita (BSKDN) tidak hanya memberikan penghargaan pada daerah terinovatif saja, tetapi bagi daerah yang belum atau kurang inovatif kita juga melakukan pembinaan,” kata Yusharto.

Sebagai informasi tambahan, Pada IGA 2022, BSKDN Kemendagri memberikan penghargaan kepada 7 provinsi terinovatif, 12 kabupaten terinovatif, 12 kota terinovatif, 5 daerah perbatasan terinovatif, dan 4 daerah tertinggal terinovatif.

Join The Discussion