Jakarta- Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) berharap inovasi yang diciptakan oleh para inovator dapat segera dikembangkan dan dilembagakan. Hal ini disampaikan oleh Kepala BSKDN Kemendagri Yusharto Huntoyungo saat memberi sambutan pada acara Expo Digital dengan Metaverse Proyek Perubahan Kepemimpinan Strategis Pelatihan Kepemiminan Nasional (PKN) Tk.II Angkatan XXVIII Kemendagri Tahun 2022.
“Dengan demikian maka ilmu pasti akan memberikan manfaat bagi masyarakat sebagai benefit repicients (penerima manfaat) dari pelaksanaan tugas kita masing-masing,” kata Yusharto dalam acara yang diselenggarakan di Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemendagri pada Kamis, 8 Desember 2022 tersebut.
Lebih lanjut Yusharto mengatakan, pemerintah telah mencatat berbagai inovasi melalui Sistem Inovasi Pelayanan Publik yang dikelola Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB). Selaku pembina dan pengawas penyelenggaraan pemerintahan daerah, BSKDN Kemendagri juga telah mencatat inovasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah (pemda) melalui Indeks Inovasi Daerah (IID). Melalui langkah ini, diketahui inovasi daerah yang terhimpun sebanyak 26.900 inovasi. Inovasi tersebut selanjutnya dilombakan melalui gelaran Innovative Government Award (IGA) setiap tahunnya.
“Untuk itu kami mengajak kita semua untuk terus melakukan inovasi dan membina lingkungan kita agar membentuk ekosistem inovasi, agar inovasi yang kita ciptakan tidak sekadar diciptakan, tetapi mampu dikembangkan dan dilembagakan sehingga mampu berkesinambungan,” tutur Yusharto.
Di sisi lain, Yusharto mengatakan, berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), pelatihan kepemimpinan tersebut dalam rangka memenuhi kebutuhan kompetensi manajerial. Menurutnya, kompetensi tersebut sangat penting dimiliki oleh ASN yang menduduki jabatan pimpinan. Seorang pemimpin, kata dia, harus menguasai kemampuan untuk merencanakan kegiatan instansi dan memimpin keberhasilan pelaksanaannya.
Di samping itu, saat ini inovasi menjadi salah satu pembuktian yang sahih dari seorang pejabat dalam menjalankan tugasnya sebagai aparatur pemerintahan. Apalagi persaingan antarnegara saat ini tidak lagi terbatas karena adanya digitalisasi. “Saat inilah dibutuhkan aparatur sipil negara inovatif dan ramah teknologi,” ucapnya.
Dia menjelaskan, era digital merupakan momentum untuk bersinergi dan berkolaborasi serta memperkuat hubungan seluruh penyelenggara pemerintah untuk bersama-sama mensinergikan program dan berinovasi. Hal ini untuk mewujudkan birokrasi berkelas dunia.
“ASN harus mampu menjawab segala tantangan yang timbul akibat perkembangan yang pesat melalui teknologi, melalui reformasi birokrasi, yang diiringi peningkatan kualitas SDM,” tegas Yusharto.
Dia berharap, dengan adanya kegiatan Expo Digital dengan Metaverse tersebut, seluruh peserta bisa tetap semangat, berkreasi, berpikir kreatif, dan berinovasi. Peserta juga diharapkan dapat mengembangkan jiwa kepemimpinannya untuk diimplementasikan di instansinya masing-masing.