JAKARTA – Pilkada Serentak 2017 sebentar lagi akan kembali dirayakan oleh pesta demokrasi masyarakat Indonesia. Untuk itu, sebelum memilih calon kepala daerah masing-masing masyarakat harus cermat memilih calon pemimpinnya.
Budiman Sudjatmiko, Anggota Komisi II DPR RI mengatakan, ada dua jenis pemimpin di Indonesia yang kebanyakan sering muncul pada saat pemilihan. Baik itu Pileg, Pilkada, Pilgub, ataupun Pilpres. “Ada dua jenis pemimpin di Indonesia, yang pertama pemimpin yang dicintai, dan pemimpin yang dibutuhkan,” terang mantan aktivis 98 itu.
Menurutnya, pemimpin yang dicintai itu adalah pemimpin yang sudah mendapatkan tempat di hati masyarakat. Sehingga pada saat pemimpin tersebut melakukan kesalahan, tidak ada sikap kritis dari masyarakat. “Cinta itu tidak bisa diukur, jadi saat dia melakukan kesalahan, dianggap sesuatu yang bisa ditoleransi,” terang Budiman saat menjadi narasumber pada acara Bedah Buku ‘Politik Hukum Pilkada Serentak’ karya Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, Selasa (3/5) di Aula BPP Kemendagri.
Dia juga menambahkan, memilih menjadi figur yang dicintai dapat memudahkan pekerjaan teknis. “Nah, untuk yang memunyai pemimpin seperti ini, komunikasi harus tetap dibangun dengan konstituen, karena saat berkhianat dengan masyarakat pun akan diampuni,” ungkapnya.
Akan tetapi, menurutnya, figur pemimpin yang dibutuhkan lebih baik untuk demokrasi ke depan. “Dibutuhkan itu maksudnya begini, misalnya kita tidak suka sama pemimpin tersebut, tapi hanya dia yang paling bisa menjawab persoalan. Namun sayangnya, budaya politik seperti ini belum pernah terbangun di Indonesia, di mana masyarakat saling membutuhkan dengan pemimpin,” terang pria berusia 46 tahun itu. (IFR)