JAKARTA – Dikutip dari beritasatu.com, kebakaran besar di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Sabtu (23/2), nyaris membakar Kapal Baruna Jaya I yang bersandar di tempat itu sehingga Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BBPT) mengusulkan revitalisasi pelabuhan khusus untuk kapal riset.
Kepala BPPT Hammam Riza dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Senin, mengatakan peristiwa nahas yang membakar 34 kapal ikan di Dermaga Muara Baru tersebut, terjadi tepat di belakang Kapal Baruna Jaya I milik BPPT.
“Kapal Baruna Jaya I iya hampir terbakar. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa,” ujar dia.
Ia mengatakan peristiwa yang hampir mengenai Kapal Riset Baruna Jaya I itu, menyadarkan pentingnya revitalisasi terkait dengan pelabuhan khusus untuk kapal-kapal riset di Jakarta.
“Kita harus revitalisasi pelabuhan khusus untuk kapal riset survei kelautan sebagai aset sumber daya ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) untuk menghasilkan layanan teknologi yang terbaik dan standar internasional,” ujar dia.
Hammam mengatakan Kapal Riset Baruna Jaya I merupakan aset penting milik pemerintah Indonesia. “Kami akan lakukan yang terbaik agar Baruna Jaya dapat menjadi ‘World Class Marine Survey Technology’,” katanya.
Pada kesempatan sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan total 34 kapal terbakar di dalam kolam ada 27 kapal dan ada tujuh kapal di luar. Ia mengatakan 12 saksi telah diperiksa terkait dengan kebakaran besar itu yang terdiri atas anak buah kapal (ABK), kapten kapal, pemilik kapal, dan regulator.
“Regulator itu dari syahbandar. Saat ini pemeriksaannya masih berkaitan dengan prosedur operasi standar (SOP) yang ada. Semuanya kita mintai keterangan berkaitan dengan SOP yang ada. Kita cek apakah dalam suatu pembenahan perbaikan kapal itu SOP-nya seperti apa. Jadi tim masih bekerja untuk mencari keterangan terbakarnya kapal ini,” ujarnya.