News

BPP Hadiri Rakornas Perpustakaan K/L Seluruh Indonesia

JAKARTA -Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) bidang perpustakaan di Gedung Perpusnas. Rakornas tersebut dihadiri pengelola perpustakaan di Kementerian/Lembaga yang ada di Indonesia, tidak terkecuali pengelola Perustakaan BPP Kemendagri yang turut menjadi tamu undangan. Rakornas tersebut bertujuan untuk mendorong literasi dan minat baca nasional.

Pembukaan rakornas dilakukan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di Gedung Layanan Perpustakaan Nasional Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 11 Jakarta. Turut hadir mendampingi Wapres, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo dan Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando.

Di kesempatan yang sama, JK juga menghadiri peluncuran Perpustakaan Digital Indonesia.

Sementara itu, Kepala Perpunas, Muhammad Syarif Bando mengatakan, pemerataan akses perpustakaan untuk masyarakat menjadi salah satu target yang ingin dicapai Perpustakaan Nasional melalui pustakawan bergerak.

Menurutnya Rakornas perpustakaan ini bertujuan untuk mengidentifikasikan permasalahan dan isu-isu strategis terkait dengan pengembangan perpustakaan dan pembudayaan kegemaran membaca.

Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla meminta Perpustakaan Nasional untuk meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat secara luas, terutama di era digital. Hal ini menyusul masih luasnya kapasitas perpustakaan digital yang belum dimanfaatkan oleh masyarakat.

Kapasitas perpustakaan digital kita baru digunakan 1,5 persen, berarti hampir 99 persen masih idle atau kurang dimanfaatkan,” ujar Jusuf Kalla dalam pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Perpustakaan Nasional, Senin (26/3).

Menurut Jusuf Kalla, kapasitas perpustakaan yang masih idle tersebut bukan berarti masyarakat tidak mau datang ke perpustakaan. Namun, perpustakaan perlu meningkatkan sosialisasi untuk meningkatkan minat baca masyarakat melalui perpustakaan digital.

“Saya sering lewat (Gedung Perpustakaan Nasional), bagus ini gedung tapi bagaimana cara memanfaatkannya, (perpustakaan) bukan hanya menawarkan buku tapi bagaimana cara membaca buku digital,” kata Jusuf Kalla.

Jusuf Kalla meminta agar Perpustakaan Nasional dapat melakukan aksi jemput bola untuk meningkatkan minat baca masyarakat, dan bukan hanya melayani kebutuhan para ilmuwan saja. Apalagi, pada era digitalisasi ini perpustakaan telah banyak mengalami perubahan. Jusuf Kalla mengatakan, Perpustakaan Nasional harus menangkap peluang untuk mengembangkan sistem dengan kecepatan digitalisasi tersebut.

Melalui sistem tersebut, diharapkan perpustakaan bisa mendekatkan diri kepada masyarakat dari tingkat pedesaan hingga perkotaan. Sehingga perpustakaan tidak hanya sekadar menunggu pengunjung untuk datang, melainkan melakukan aksi jemput bola kepada masyarakat agar mau datang ke perpustakaan dan membaca buku.

“Perpustakaanlah yang bergerak, bukan masyarakat yang bergerak, itulah cara dewasa ini jadi bukan hanya menunggu tapi bagaimana menawarkan (kepada masyarakat) untuk membaca buku tersebut,” kata Jusuf Kalla. (BERBAGAI SUMBER)

Join The Discussion