News

BNPT Klaim Data Mahasiswa ‘Radikal’ Dari Penelitian

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyatakan klaim mereka soal kalangan mahasiswa terpapar ajaran terorisme bukan bualan. Direktur Penanggulangan BNPT Brigjen Pol Hamli menyatakan data itu didapat dari data penelitian.

“Ada beberapa penelitian yang mengatakan seperti itu. Coba lihat Alvara, Badan Intelijen Negara (BIN) juga sudah kok (menyebutkan itu), ada beberapa,” kata Hamli di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu (30/5) kemarin.

Hamli mengklaim mahasiswa di tujuh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) hampir terpapar dengan paham radikalisme. BNPT merinci kampus-kampus dicurigai sebagai tempat persemaian bibit radikalisme adalah Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Diponegoro (Undip), hingga Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Airlangga (Unair), dan Universitas Brawijaya (UB).

“PTN itu menurut saya sudah hampir kena semua (paham radikalisme), dari Jakarta ke Jawa Timur itu sudah hampir kena semua, tapi tebal-tipisnya bervariasi. PTN dan PTS yang banyak kena itu di fakultas eksakta dan kedokteran,” kata dia.

Hanya saja klaim itu ditampik pengamat terorisme Al Chaidar. Dia justru menyebut pernyataan yang diungkapkan salah satu petinggi BNPT itu tak berdasar. Dia menganggap radikalisme di mahasiswa hanya sekadar fanatisme.

“Rinci dong, penelitiannya bagaimana, berapa temuannya, pakai metode apa mereka menelitinya. Wong setahu saya sangat sedikit mahasiswa yang terlibat terorisme, hanya delapan orang saja dari seluruh Indonesia,” kata Al Chaidar.

Kendati begitu, Hamli berkeras BNPT harus bersiap mencegah menyebarnya paham radikal di kalangan mahasiswa. BNPT menurut dia kini rajin melakukan sosialisasi ke kampus.

“Sudah dilakukan sekarang (pencegahan). Pak kepalanya itu sudah kemana-mana untuk memberikan pengarahan ke PTN dan PTS,” ujar dia. (IFR/CNN)

Join The Discussion