Uncategorized

BKKBN Berharap Dukungan Penelitian untuk Tingkatkan Capaian Program KKBPK

Dikutip dari sindonews.com, masalah Kependudukan di Indonesia menjadi isu yang sangat penting dan kompleks serta memerlukan penanganan secara komperhensif. Maka, dalam rangka meningkatkan efektivitas dan keberhasilan pelaksanaan Program Kependudukan, Keluarga Berencana Nasional, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) secara nasional oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) maka perlu dukungan penelitian/kajian.

Kajian tersebut nantinya dapat digunakan sebagai bahan rekomendasi bagi para pengambil keputusan/pengampu kepentingan dalam upaya menghasilkan kebijakan berbasis bukti (evidence based). Selain itu, hasil penelitian/kajian Program KKBPK juga dapat dimanfaatkan sebagai basis rujukan bagi para stakeholders untuk menyusun model solusi strategis Program KKBPK. Model dimaksud dapat berupa rencana aksi yang dapat diimplementasikan dan terjaga kesinambungannya.

“Dalam rangka memenuhi kebutuhan penelitian dan terjadinya sharing informasi bersama para mitra dalam perkembangan penelitian, maka puslitbang KB dan KS selain melakukan penelitian sendiri juga melaksanakan penelitian yang bekerjasama dengan para mitra penelitian,” ujar Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN Muhammad Rizal M Damanik di Jakarta, Rabu (12/6/2019).

Menurutnya, hal tersebut akan memperkaya hasil penelitian di bidang KB dan KS dari para mitra yang kompeten di bidangnya juga memberikan masukan lebih banyak dari sudut pandang mitra sehingga dapat memberikan banyak konstribusi rekomendasi kebijakan. Pada tahun 2019 Puslitbang KB dan KS melakukan kerja sama penelitian yang bersifat primer dan sekunder.

Rizal juga mengatakan kerja sama penelitian Program KKBPK dengan Perguruan Tinggi dilakukan berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan penelitian yang timbul dari permasalahan operasional Program KKBPK di lapangan dan hasil diskusi pakar tentang isu terkini yang harus menjadi perhatian dalam pelaksanaan Program KKBPK.

“Melalui mekanisme kerja sama penelitian tersebut, para mitra kerja Perguruan Tinggi diharapkan dapat berpartisipasi melakukan kajian/penelitian Program KKBPK yang dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi para stakeholders pada saat merumuskan kebijakan dan pengembangan Program KKBPK,” jelasnya.

Maka dari itu, Rizal berharap kerja sama penelitian ini dapat bermanfaat dan memberikan informasi yang informatif bagi Pusat Studi Lembaga Penelitian di Perguruan Tinggi/Mitra dalam melaksanakan kegiatan penelitian untuk meningkatkan capaian Program KKBPK.

Adapun bentuk kerja sama penelitian Program KKBPK yang akan dikerjasamakan dilakukan dalam bentuk penelitian primer atau penelitian sekunder. Untuk penelitian primer dapat berupa penelitian kebijakan (policy research), penelitian evaluasi (evaluation research), penelitian komparatif (comparative study), penelitian operasional (operational research) yang memiliki kaitan atau hubungan dengan isu-isu Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga.

“Sedangkan untuk penelitian sekunder, dapat berupa analisa lanjut dengan memanfaatkan data-data dari hasil penelitian/ survei yang telah dilakukan sebelumnya, yaitu Survei Akuntabilitas Kinerja Program KKBPK (SKAP 2018),” tutur Rizal.

Join The Discussion