JAKARTA-Pusat Litbang Inovasi Daerah akan menggelar bimbingan teknis (Bimbek) penggunaan layanan Pusat Jejaring Inovasi Daerah (Puja Indah). Bimtek bakal dilakukan secara virtual, dan rencanya akan berlangsung pada 14 Juni 2020. Peserta Bimtek terdiri dari seluruh pemerintah daerah. “Nanti dilakukan secara jarak jauh,” ujar Kepala Pusat Litbang Inovasi Daerah, Matheos Tan, saat membuka Rapat Persiapan Bimtek Puja Indah, di Aula BPP Kemendagri, Selasa (20/6/2020).
Matheos Tan mengatakan, untuk membantu pemerintah daerah dalam menggunakan Puja Indah, Pusat Litbang Inovasi Daerah juga akan membentuk tim Help Desk yang terdiri dari beberapa fasilitator.
Plt. Sekreatris BPP Kemendagri, Horas Maurits Panjaitan, mengimbau agar pelaksanaan Bimtek memerhatikan para peserta yang terlibat. Daerah yang sebelumnya menjadi pilot project dapat turut dilibatkan. Selain untuk memperdalam pengetahuan, mereka juga dihaharapkan dapat menceritakan pengalamannya dalam menerapkan layanan aplikasi Puja Indah. Di sisi lain, kegiatan tersebut dapat menjadi wadah penyerapan aspirasi untuk peningkatan layanan. “Ada beberapa daerah yang menerima, ada pula daerah yang mengharapkan adanya peningkatakan dalam arti mengikuti perkembangan kebutuhan mereka,” ujarnya.
Sebagai informasi, saat ini Puja Indah mengalami pengembangan dengan menambah layanan aplikasi, yang semula hanya 7 menjadi 13 layanan. Penambahan ini meliputi; layanan administrasi pemerintahan, layanan pekerjaan umum, layanan ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat (trantibum linmas), layanan perhubungan uji kir, layanan sosial, serta layanan pariwisata. Jenis layanan yang ditambahkan tersebut memiliki kegunaannya masing-masing.
Pertama, layanan administrasi pemerintahan, dapat dimanfaatkan untuk mempercepat proses administrasi di daerah, baik internal organisasi perangkat daerah (OPD), antar-OPD, bahkan antar-pemerintahan daerah. Hubungan administrasi dengan pemerintah pusat juga dapat dilakukan dengan aplikasi berbasis online ini. Kedua, layanan pekerjaan umum, dapat membantu masyarakat untuk melaporkan kerusakan beragam infrastruktur, seperti jalan dan jembatan kepada pihak penanggung jawab. Dengan aplikasi ini, pengelolaan alat berat sebagai aset daerah bisa terbantu. Ketiga, layanan trantibum linmas, berfungsi memudahkan masyarakat saat meyampaikan keluhan terkait ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan.
Keempat, layanan sosial, dapat membantu memberikan pelayanan sosial kepada Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), sesuai kriteria masyarakat yang membutuhkan fasilitasi dan layanan pemerintahan. Kelima, layanan pariwisata, berguna memberikan informasi layanan pariwisata kepada publik, sebagai upaya mendongkrak pendapatan daerah. Keenam, layanan perhubungan uji kir, yang dapat membantu percepatan penerimaan keuangan daerah yang bersumber dari kir kendaraan. Tujuan utama aplikasi ini, yaitu menjamin keselamatan pengguna dan pemakai jalan. (MJA)