News

Berkat Prestasinya, Jurnal Bina Praja Terima Insentif

JAKARTA– Jurnal Ilmiah Elektronik Bina Praja Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri (BPP Kemendagri) menerima insentif sebesar Rp 15 juta dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Penyerahan itu diberikan secara simbolis oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Prakoso kepada Pemimpin Redaksi Jurnal Bina Praja BPP Kemendagri, Moh Ilham A Hamudy, di Gedung Jakarta Convention Center, Sabtu (14/9). Selain Jurnal Bina Praja pemberian insentif secara simbolis juga diberikan kepada empat pengelola jurnal lainnya.

Pemberian insentif tersebut merupakan bentuk apresiasi Kemenristekdikti kepada pengelola jurnal yang telah memenuhi beberapa penilaian. Kategori penilaian itu di antaranya, jurnal yang bersangkutan minimal terakreditasi Sinta (Science and Technology Index) 2, memiliki reputasi pengelolaan yang baik, dan bersedia membina jurnal yang akreditasinya lebih rendah. Adapun yang dibina pengelola Jurnal Bina Praja adalah Creative Research Journal yang dimiliki Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Jawa Barat.

Kepala Sub Direktorat Fasilitasi Jurnal Ilmiah, Lukman, mengatakan selain untuk jurnal terakreditasi Sinta 2, insentif juga diberikan kepada jurnal terakreditasi Sinta 1 sebesar Rp 50 juta. Dirinya mengajak agar pengelola jurnal lainnya dapat memanfaatkan program tersebut karena anggaran tahun ini masih tersedia. “Kalau tidak ada lagi (yang mengajukan) terpaksa dananya dikembalikan ke negara,” ujar Lukman.

Kemenristekdikti terus berupaya meningkatkan jurnal terakreditasi. Lukman mengatakan, tahun ini dirinya dituntut untuk menyiapkan 8.500 jurnal terakreditasi nasional dan 150 terindeks Scopus. Terhitung sejak menjabat pada 2018, Lukman telah melakukan beberapa langkah untuk mencapai target tersebut. Upaya itu meliputi pendampingan, pembinaan, pemberian insentif dan hibah. Dengan skema itu Kemenristekdikti berupaya lebih aktif melakukan pendekatan ke pengelola jurnal. “Kami berupaya mendekati Bapak/Ibu dalam upaya pendampingan akreditasi jurnal,” katanya. Selain itu, Kemenristekdikti juga telah membangun sistem berbasis daring agar proses pengakreditasian jurnal bisa berjalan lebih cepat.

Prakoso menjelaskan, kebutuhan jurnal yang melimpah itu salah duanya mengacu jumlah mahasiswa program magister, lektor kepala yang ditekankan mempublikasikan artikel ilmiah di jurnal. Oleh karenanya, Kemenristekdikti terus menekankan upaya pembinaan kepada pengelola jurnal agar jumlah target akreditasi tersebut dapat terpenuhi. “Ini semua kita lakukan pembinaan dengan membuat infrastruktur sistem akreditasi dan pembinaan,” katanya.

Sementara itu, Moh Ilham A Hamudy mengatakan, capaian yang diraih Jurnal Bina Praja tidak dapat dilepaskan dari kerja keras pengurus Perpustakaan Informasi dan Dokumentasi. Selain itu, dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada perangkat kerja BPP Kemendagri yang telah memberikan dukungan. “Tanpa semua pihak di BPP Kemendagri, capaian seperti ini tidak mungkin terwujud,” katanya.

Selain kegiatan pemberian insentif secara simbolis, Kemenristekdikti juga menggelar seremonial pemberian sertifikat akreditasi kepada  120 perguruan tinggi dari berbagai daerah.

Lukman menuturkan, rencananya kegiatan semacam itu bakal dilakukan rutin setiap tahunnya. “Bapak Dimiyati Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan, di akhir jabatannya ingin meninggalkan jejak yang baik,” pungkas Lukman. (MJA)

Join The Discussion