SEMARANG – Indonesia mendapat rangking 4 di dunia terkait dengan kontribusi sektor industrinya ke produk domestik bruto (PBD), mengalahkan Amerika. Kontribusi sektor industri mampu menembus hingga 22%.
Hal tersebut disampaikan oleh Ngakan Timur Antara, kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian, dalam kunjungannya di Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI) di Kota Semarang, Rabu (14/2).
Kunjungan tersebut berkaitan dengan persiapan bisnis matching yang mempertemukan Institusi Riset BBTPPI dengan pelaku bisnis, yang rencananya akan diselenggarakan pada 27 Februari mendatang.
“Bisnis Matching ini merupakan kerjasama antara satuan kerja BBTPPI Semarang untuk dipertemukan dengan pelaku bisnis di Jawa Tengah. Dengan adanya pertemuan tersebut, kami berharap, riset yang dilakukan mampu meningkatkan dan mempermudah proses produksi Industri,” ungkapnya.
Selain mendukung pertumbuhan dan perkembangan industri, dalam proyek Bisnis Match nantinya, Kementerian Perindustrian akan menekankan pentingnya memperhatikan keseimbangan lingkungan.
Kepala Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Semarang, Titik Purwati Widowati, menuturkan bahwa sirkuler ekonomi juga harus membahwa perubahan lingkungan yang baik.
“Kita memang harus mendukung sirkuler ekonomi. Namun ekonomi sendiri juga harus bernilai global dan bernilai tambah tinggi. Salah satunya adalah limbah yang apabila tidak dikelola dengan baik, dapat berdampak tidak baik,” tutur Titik.
Dalam acara yang membahas persiapan bisnis match tersebut, juga dihadiri oleh Kepala BBLM Bandung, Muhammad Nuh. (TRIBUNJATENG.COM)