Menteri PPN dan Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro menyoroti masalah peneliti dan dosen. Menurutnya, banyak anggapan bahwa peneliti bukan dosen dan juga sebaliknya.
Tapi dia menjelaskan harusnya perbedaan itu tidak perlu. Karena saat ini Indonesia butuh peneliti sangat banyak. “Indonesia masih kekurangan peneliti yang berkualitas dan dedikasikan sebagian waktunya untuk penelitian,” ujar Bambang di Kantor BPPT, Jakarta, Kamis, 23 Agustus 2018.
Menurutnya, sumber peneliti tidak hanya ada di lembaga penelitian. Namun juga bisa datang dari universitas.
Selain penelitian, untuk menghadapi persaingan global membutuhkan inovator yang lebih banyak.
“Sebagian datang dari peneliti, sebagian lagi mungkin bahkan dari luar komunitas peneliti. Sekali lagi persaingan global butuh inovator lebih banyak,” tambahnya.
Dengan persaingan global, dia menjelaskan bukan lagi tentang siapa yang bertahan dengan pekerjaannya. Namun kemampuan Indonesia yang bisa berkompetisi di bidang teknologi.
Di saat itulah, talenta terbaik bidang teknologi sangat dibutuhkan. Dia kembali mengatakan orang-orang itu bisa berasal dari mana saja. “Yang penting kemampuan research dan development yang kuat,” tambahnya.
Bambang yang juga datang saat perayaan ke-40 tahun BPPT, menyatakan keinginannya agar lembaga itu bisa menjadi pemimpin saat Indonesia masuk revolusi industri. Serta juga bisa mewujudkan cita-cita negara ini maju dengan berbasis industri teknologi.
“BPPT leading actor menghadapi masa depan yang akan mendorong revolusi industri, ekonomi digital masa depan yang akan lebih kompetitif,” ujar Bambang. (IFR/VivaNews.com)