Dikutip dari kompas.com, Balai Arkeologi Yogyakarta akan melakukan penelitian terhadap temuan situs purbakala di lokasi proyek Tol Pandaan- Malang.
Penelitian itu untuk memastikan potensi akademis dari temuan situs itu.
Kepala Balai Arkeologi Yogyakarta Sugeng Riyanto mengatakan, proses penelitian akan dimulai dengan penjajakan di area ekskavasi temuan.
Penjajakan itu akan dilakukan oleh tim yang terdiri dari arkeolog dan dokumentalis.
“Ada rencana minggu depan ada tim penjajakan dari Balar (Balai Arkeologi) ke sana,” katanya melalui pesan tertulis kepada Kompas.com, Rabu (3/4/2019).
“Mau dijajaki dulu kan, nanti hasil penjajakan akan tahu potensi akademisnya,” tambahnya.
Rencananya, tim dari Balai Arkeologi akan melakukan penjajakan selama satu minggu. Tim juga akan mengekskavasi temuan situs itu untuk kepentingan penelitian.
“Ekskavasi dalam rangka penelitian penjajakan,” katanya.
Hasil penjajakan itu nantinya akan dikaji untuk menentukan langkah penelitian berikutnya.
Sugeng belum bisa memberikan perkiraan terkait temuan situs purbakala itu karena belum melakukan penelitian.
Meskipun, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur yang melakukan ekskavasi awal memperkirakan bahwa temuan situs di lokasi proyek tol itu merupakan bekas bangunan suci masa Kerajaan Singosari abad ke-13.
Perkiraan itu berdasarkan pada temuan awal. Diantaranya struktur bata yang diduga merupakan bekas paduraksa menghadap ke Puncak Gunung Semeru, batur arca dan altar.
“Balar (Balai Arkeologi) belum penelitian, belum punya gambaran. Makanya kami akan ke sana untuk penelitian penjajakan,” katanya.
“Tunggu hasilnya nggih, nanti dari situ akan kami evaluasi apa yang perlu ditindak lanjuti oleh Balar,” jelasnya.
Sebelumnya, ditemukan situs purbakala di lokasi proyek Tol Pandaan-Malang seksi 5 kilometer ke-37 Dusun Sekaran, Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.