JAKARTA – Amerika Serikat (AS), melaluiĀ Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) menawarkan dana melalui Program Partnerships for Enhanced Engagement in Research (PEER) bagi para ilmuwan Indonesia untuk melakukan penelitian bersama dengan para ilmuwan AS. Menurut siaran pers Kedutaan Besar AS di Jakarta, Senin (3/10), USAID secara khusus mencari proposal untuk dua topik penelitian.
Topik pertama adalah memperkuat pendidikan ilmu pengetahuan, teknologi, teknik dan matematika di tingkat sekolah menengah dan perguruan tinggi; dan kedua penyebab serta konsekuensi hilangnya keanekaragaman hayati, terutama informasi dari penelitian ilmiah yang diperlukan untuk penyusunan kebijakan tentang perdagangan satwa liar. “Pengajuan proposal dibuka mulai 3 Oktober 2016 dan batas waktu penerimaan catatan konsep adalah 13 Januari 2017,” bunyi siaran pers Kedubes AS.
PEER merupakan program hibah melalui proses seleksi yang memberikan dukungan kepada para ilmuwan dari 63 negara untuk mendapatkan dana penelitian yang menjawab berbagai prioritas pembangunan. Di Indonesia program ini meningkatkan manfaat penelitian bersama antara ilmuwan Amerika yang didanai oleh pemerintah dan para ilmuwan Indonesia untuk melakukan penelitian yang akan berkontribusi terhadap pembangunan Indonesia.
Para peneliti diharapkan menemukan, menguji, dan memperluas solusi terobosan yang pada gilirannya dapat mengatalisis keputusan berbasis data dan kemajuan. Lima siklus penerimaan proposal program PEER USAID sebelumnya telah memberikan dana sekitar 2,6 juta Dolar AS untuk peneliti Indonesia. Pada tahun 2016, PEER memberikan dana untuk enam penelitian yang menjawab permasalahan mitigasi perubahan iklim, penyakit menular, dan pendidikan ilmu pengetahuan sehingga jumlah seluruh penelitian yang didanai USAID di Indonesia menjadi 43 buah.
“Amerika Serikat merasa gembira dapat mendukung kemitraan antara peneliti Amerika dan Indonesia yang menjawab tantangan penting di bidang kesehatan, lingkungan, dan lainnya. Penelitian bersama akan mencari solusi terobosan dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi untuk memajukan pencapaian tujuan pembangunan Indonesia,” kata Kuasa Usaha Ad-interim Kedubes AS, Brian McFeeters.
Untuk mendapatkan dana program PEER siklus berikutnya, ajukan proposal pendahuluan dua halaman dalam Bahasa Inggris paling lambat tanggal 13 Januari 2017. Pada bulan Februari 2017, proposal yang dipilih akan diundang untuk menyerahkan proposal lengkap.
Sementara itu, untuk informasi lebih lanjut, kunjungiwww.usaid.gov/indonesia<http://www.usaid.gov/indonesia> atau hubungi Communications Officer USAID Janice Laurente di +62 (21) 3435-9000ataujlaurente@usaid.gov<mailto:jlaurente@usaid.gov> (IFR/Sindonews.com)