Dikutip dari gatra.com – Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) akan membuka pendaftaran Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) untuk Riset dan Pengabdian Masyarakat periode 2020. Pembukaan dimulai sejak Bulan April ini.
“Kita selalu upayakan membuka pendaftaran setahun sebelumnya. Untuk penelitian tahun 2020, bulan April ini sudah akan kita proses pendaftarannya,” ujar Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Muhammad Dimyati kepada Gatra.com, Jumat sore (8/3).
Setelah berkas pendaftaran masuk, Kemenristekdikti akan mengecek kelengkapan administrasi. “Sesuai atau tidak. Kalau sudah sesuai, kita akan minta reviewer yang sudah kita sertifikasi untuk menyaring apakah substansi ini memenuhi kriteria yang kita harapkan atau tidak,” kata Dimyati.
Reviewer yang dimaksud oleh Dimyati sendiri adalah orang-orang yang sudah disertifikasi Kemenristekdikti secara nasional dan internasional. Sudah ada sekitar 2.200 orang yang menjadi reviewer dari perguruan tinggi maupun LPMK (lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan). “Reviewer yang lolos sertifikasi kita tidak hanya jadi reviewer di Indonesia, tetapi juga internasional karena yang mensertifikasi adalah lembaga yang punya akreditasi internasional dan juga ada standardisasi nasional di sana,” tutup Dimyati.
Dimyati juga menjelaskan, jika semua berkas sesuai dengan kriteria, para reviewer yang disertifikasi akan menetapkan daftar nama yang lolos untuk mendapatkan kucuran dana riset. “Jika reviewer menetapkan 100 nama dan anggarannya sesuai, akan kita tetapkan semuanya. Namun jika anggarannya hanya untuk 90 nama, sesuai dengan urutan, ya 10 nama terbawah tidak akan kita beri anggaran,” lanjut Dimyati.
Untuk penelitian riset tahun 2019, dari total dana yang dikeluarkan Kemenristekdikti dibagi dua yakni Rp1,39 triliun untuk penelitian sebanyak 16.253 judul, sedangkan sisanya, Rp133,85 miliar diberikan untuk dana Pengabdian kepada Masyarakat sejumlah 2.281 jumlah judul.
Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Diponegoro, Universitas Hasanuddin, Universitas Padjadjaran, serta Universitas Airlangga, dan Universitas Sumatera Utara merupakan 10 perguruan tinggi dengan jumlah judul riset paling banyak.