News

Antisipasi Kepunahan Tanaman Cokelat di Tahun 2050, Peneliti Mulai Lakukan Strategi Penyelamatan

Dari analisis tersebut, para ilmuwan memprediksi bahwa kenaikan suhu dan kelembapan di masa depan akan memengaruhi tiga negara yang aktif memproduksi kakao, antara lain Pantai Gading, Ghana, dan Indonesia.

“Pada tahun 2050, kenaikan suhu akan mengubah daerah budidaya kakao. IPCC (Panel antar pemerintah tentang perubahan iklim) melaporkan bahwa ketinggian optimal Pantai Gading dan Ghana untuk menanam kakao meningkat dari 350-800 kaki menjadi 1.500-1.600 kaki di atas permukaan laut,” tulis Michon Scott dalam artikel yang terbit 2016 itu.

Jennifer Doudna, seorang ahli biokomia dari UC Berkeley yang mengawasi kolaborasi dengan Mars berkata bahwa CRISPR memiliki implikasi pada genetik. Artinya, alat ini cenderung akan memberikan dampak yang lebih serius pada makanan.

“Banyak proyek melindungi tanaman dari perubahan iklim yang dirancang menggunakan CRISPR. Ini akan membantu petani dan industri,” katanya.

Proyek ini juga merupakan bagian dari inisiatif Mars yang lebih besar, sebuah janji 1 Miliar dolar untuk mengurangi jejak karbon bisnis dan meningkatkan keberlanjutan hasil panen yang digunakan dalam produk.

Pada 2008, Mars sudah meluncurkan proyek Genm Kakao. Proyek tersebut merupakan upaya untuk merilis urutan gen kakao sehingga petani dapat mengidentifikasi sifat adaptasi perubahan iklim, hasil yang disempurnakan, dan efisiensi penggunaan air dan nutrisi.

Join The Discussion