BANDUNG – Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kemendagri, Anselmus Tan mendapat gelar Doktor di bidang Ilmu Pemerintahan. Kelulusan dengan predikat sangat memusakan tersebut didapatkannya setelah menjalani sidang promosi doktor di Universitas Padjadjaran, Bandung, Rabu (3/13).
Dihadapan Tim Promotor Anselmus memaparkan disertasi berjudul Meningkatkan Kapasitas Fiskal Daerah dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah di Kabupaten Bogor Jawa Barat. Penelitian tersebut berangkat dari fenomena rendahnya kepasitas fiskal daerah dan tingginya ketergantungan daerah terhadap dana transfer/perimbangan dalam membiayai penyelenggaraan otonomi daerah, yang menjadi isu menarik yang dikaji oleh Anselmus. Dihadapan Tim Promotor, Anselmus menyatakan, fenomena tersebut berimplikasi terhadap rendahnya otonomi fiskal daerah dan rendahnya diskresi pengeluaran daerah dalam membiayai program-program pembangunan daerah untuk penyediaan barang dan jasa publik bagi kepentingan masyarakat.
“Pasalnya sebagaian dana transfer/perimbangan telah diarahkan penggunaannya oleh pemerintah pusat untuk membiayai program-program strategis nasional yang wajib dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah,” terang Anselmus.
Dari hasil penelitiannya yang dilakukan di Kabupaten Bogor, Anselmus menemukan tiga hal penting di antaranya; Pertama selama ini kapasitas fiskal daerah ditentukan oleh ketepatan implemetasi desentralisasi fiskal dan efektivitas pengelolaan pajak daerah tidak langsung; Kedua ketepatan implementasi desentralisasi fiskal mensyaratkan, kebijakan pemerintah pusat dalam penetapan pajak dan sumber-sumber penerimaan daerah yang bersumber dari PAD (Pendapatan Asli Daerah) harus sepadan dengan penetapan tanggung jawab pengeluaran pemerintah daerah (sebagai urusan pemerintahan konkuren yang menjadi kewenangan daerah); Ketiga efektivitas pengelolaan pajak daerah tidak langsung mensyaratkan, upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan penerimaan pajak tidak langsung harus tepat sesuai hasil analisis ekonometrik terhadap data nilai produk domestik regional bruto (pertumbuhan ekonomi daerah), serta harus sesuai kemampuan aparatur pajak daerah dan kepatuhan wajib pajak daerah tidak langsung.
“Penelitian ini bertujuan untuk mencari faktor penyebab rendahnya kapasitas fiskal daerah dalam penyelenggaraan otonomi daerah dan prospek peningkatan kapasitas fiskal daerah berdasarkan perspektif implementasi desentralisasi fiskal dan efektivitas pengelolaan pajak daerah tidak langsung,” ucap Anselmus di hadapan Tim Promotor.
Untuk itu, demi meningkatkan kapasitas fiskal daerah dalam penyelenggaraan otonomi daerah, Anselmus merekomendasikan dua hal di antaranya, pemerintah pusat perlu melakukan perubahan dalam implementasi desentralisasi fiskal dan pemerintah daerah perlu meningkatkan efektivitas pengelolaan pajak daerah tidak langsung.
Kepala Pusat Penerangan Kemendagri Bahtiar menyambut gagasan Anselimus Tan yang mengkritisi makna desentralisasi dan makna otonomi daerah yang mencakup pengelolaan keuangan daerah. Bagi Bahtiar, temuan Anselimus Tan dapat menjadi rujukan dalam pengelolaan otonomi daerah yang tepat.
“Ada kritisi makna desentralisasi dan makna otonomi daerah. Tentu salah satu elemen dasar dari Tujuh elemen dasar Otda itu ada soal keuangan daerah, beliau mengungkap, faktor pengelolaan keuangan daerah ini tidak berkolerasi terhadap tingkat kemandirian daerah. Selain itu, terlalu banyak kewenangan yang diterima daerah dan hampir sama segalanya sehingga daerah ‘gagal fokus’. Pak Ansel setuju kembali ke konsep lebih pada ajaran rumah tangga riil. Jadi apa yang didesentralisasikan kepada daerah adalah sesuai dengan potensi daerah. Saya kira ini paradigma baru dan rekomendasi beliau adalah mengubah regulasi kebijakan Otda ke depan, khususnya hubungan pusat dan daerah ke depan,”papar Bahtiar.
Acara pemberian gelar doktor tersebut juga dihadiri para pejabat di Lingkungan Kemendagri, tidak terkecuali Kepala BPP Kemendagri Dodi Riyadmadji. Dalam kesempatan tersebut Dodi mengucapkan selamat atas raihan gelar doktor yang diperoleh Anselmus Tan.
“Turut bahgaia sekaligus bangga, semoga gelar doktor tersebut bisa bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan selanjutnya terutama di bidang ilmu pemerintahan,” ucap Dodi. (MSR)