Kalau selama ini kita menganggap MSG atau mecin bisa mengurangi kecerdasan, ternyata, garam yang terbukti secara ilmiah dapat mempengaruhi kecerdasan manusia. Benarkah?
Kalau membicarakan efek buruk garam, kebanyakan orang masih berfokus pada dampaknya kepada kesehatan jantung. Nyatanya, terlalu banyak memakan garam juga dapat membawa dampak buruk pada otak.
Pada tahun 2015, penelitian yang dilakukan oleh McGill University di Montreal, Kanada menemukan bahwa tikus yang memakan terlalu banyak garam otaknya akan ‘terprogram ulang’.
Dalam studi lain, garam juga dapat mempengaruhi kecerdasan seseorang.
Untuk penelitian ini, peneliti memberikan makanan dengan kadar garam tinggi kepada tikus. Selang dua bulan, tim peneliti menggunakan MRI untuk melihat kinerja otak tikus itu dan mereka menemukan darah yang mengalir ke otak tikus tersebut berkurang.
Mereka yang makan makanan dengan kadar garam tinggi juga gagal melakukan tes labirin, di mana tikus itu harus menemukan jalan keluar dalam suatu labirin. Sementara tikus yang tidak memakan makanan ini dapat menyelesaikan tes labirin dengan baik.
Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa efek dari garam bisa dihilangkan begitu tikus mengkonsumsi makanan rendah garam.
Tak hanya itu saja, terlalu banyak mengkonsumsi garam juga dapat mempengaruhi respons daya tahan tubuh terhadap virus atau bakteri.
Menurut Elizabeth Hillman, ahli teknik biomedia di Columbia University, daya tahan manusia ketika merespons garam sama seperti ketika manusia melawan bakteri atau virus.
Hillman mengatakan, sel darah putih akan meningkat ketika kita terlalu banyak memakan garam. Peningkatan sel darah putih ini kemudian masuk ke dalam aliran darah di otak dan menghasilkan nitrik oksida yang berlebihan. Hal ini menjelaskan mengapa garam membuat kecerdasan bisa menurun.
Penelitian ini juga mungkin dapat mendorong penelitian selanjutnya untuk menemukan obat-obatan yang dapat menambah kinerja otak atau dapat digunakan untuk pengobatan lainnya. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk melihat hubungan antara demensia dan makanan dengan kadar garam tinggi. (KUMPARAN)