JAKARTA – Setiap tahunnya, pemerintah melalui Kementerian Ristek, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) mengucurkan anggaran untuk penelitian. Pada 2017, anggaran yang dikucurkan sebesar Rp1,030 triliun dan menghasilkan 15.124 judul penelitian dari berbagai bidang. Untuk 2018 ini, sebesar Rp1,3 triliun sudah disiapkan untuk dana penelitian bagi akademisi, seperti dosen dan peneliti.
Dari banyaknya jumlah penelitian tersebut, berdasarkan data dari Kemristekdikti, ada 10 perguruan tinggi yang menghasilkan jumlah judul penelitian terbanyak, diantaranya:
1. Universitas Gadjah Mada (573 judul)
2. Institut Teknologi Bandung (399 judul)
3. Institut Pertanian Bogor (336 judul)
4. Universitas Indonesia (318 judul)
5. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (295 judul)
6. Universitas Hasanudin (280 judul)
7. Universitas Sumatera Utara (265 judul)
8. Universitas Airlangga (262 judul)
9. Universitas Padjajaran (232 judul)
10. Universitas Diponegoro (212 judul).
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengimbau agar para akademisi seperti dosen dan peneliti untuk menggelorakan Gerakan Indonesia Menulis, sebab tulisan adalah sumber pengetahuan.
“Sebab cara memperkenalkan hasil-hasil penelitian adalah dengan melalui tulisan-tulisan yang dipublikasikan, dengan begitu dosen dan peneliti dapat mengharumkan nama Indonesia dikancah pergaulan ilmiah dunia,” ujar Nasir di Jakarta, Selasa (16/11/2017).
Selain itu, sambung Nasir, ini juga menjadi ajang untuk menunjukan kepada dunia bahwa peneliti Indonesia adalah penemu dan ilmuwan hebat yang dapat menjadi problem solving bagi masyarakat. Saat ini, publikasi internasional yang terindex global kurang lebih 16.350 makalah, sementara potensi penulis di Indonesia lebih dari 150.000 makalah.
“Artinya yang lain harus didampingi agar bisa menulis dan dapat dipublikasikan pada jurnal terindex global,” tuturnya. (IFR/Okezone.com)