NEW DELHI: India dan Israel menandatangani sejumlah kesepakatan untuk membawa hubungan kedua negara yang lebih baik hingga beberapa tahun ke depan.
Perdana Menteri India Narendra Modi danPerdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu di New Delhi pada Senin (15/1) dan menandatangani sembilan kesepakatan seperti keamanan, pertanian, air, penelitian dan pengembangan, cybersecurity, perdagangan dalam negeri dan lainnya.
“Dalam 25 tahun ke depan kedua negara masing-masing harus berusaha untuk meningkatkan kerja sama bilateral di berbagai sektor ke tingkat yang secara kualitatif sesuai dengan kemitraan strategis kami,” itulah pernyataan bersama yang dikeluarkan setelah pertemuan tersebut.
Modi mengatakan perdagangan dan investasi dua arah yang berkembang merupakan bagian integral dari visi India untuk hubungan yang kuat. “Perdana Menteri Netanyahu dan saya setuju untuk melakukan lebih banyak hal ke arah ini,” ungkapnya.
Perdana menteri Israel memanggil Modi seorang pemimpin revolusioner dan ia mengatakan orang-orang Yahudi di India tidak pernah menyaksikan anti-Semitisme seperti di beberapa negara lain. “Ini adalah penghormatan terhadap peradaban, toleransi, dan demokrasi besar India. Istri saya dan saya sangat senang bahwa kita akan pergi ke Bollywood,” tutur Netanyahu.
Pernyataan tersebut juga menggarisbawahi pentingnya kerja sama di sektor pertahanan berdasarkan inisiatif “Make in India” dan menetapkan arahan untuk mengembangkan lebih banyak model bisnis dan bermitra dalam hal manufaktur, termasuk transfer teknologi dan juga joint penelitian dan pengembangan di bidang pertahanan dan keamanan.
“Berbagai kesepakatan menunjukkan Israel bertekad memperkuat hubungan dengan India, negara demokrasi terbesar di dunia, “kata Dr. Sujata Ashwarya, asisten profesor di Pusat Studi Asia Barat di Universitas Jamia Milia Islamia.
“Tidak diragukan lagi, ada nada ideologis untuk persahabatan antara kedua pemimpin tersebut tapi juga kepentingan timbal balik yang mengikat pemerintah kedua negara,” Ashwarya mengatakan kepada Arab News.
Ashwarya mengatakan bahwa kebijakan luar negeri India telah menunjukkan fleksibilitas strategis untuk waktu yang lama dalam berurusan dengan negara-negara yang memiliki hubungan antagonis satu sama lain dan mampu memproses kepentingan yang berbeda dalam hubungan bilateral yang berbeda. “Negara-negara bangsa mengejar kepentingan dan India dan Israel melakukan hal itu, mari kita lihat ikatan mereka yang berkembang seperti itu,” tegasnya.
Ia menambahkan India penting untuk menyeimbangkan hubungan geostrategisnya dengan Iran dan pada saat yang sama melindungi kepentingannya di Israel. (MSR/arabnews.com)