BOGOR – Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) Progress – STEI Tazkia menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan Research Camp. Acara ini merupakan program kerja FoSSEI (Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam) Regional Jabodetabek, yang bertujuan untuk memfasilitasi anggota KSEI dalam meningkatkan kemampuan dan juga kualitas penelitian ilmiah, khususnya bidang Ekonomi Islam.
Disadur dari Scimago Journal & Country Rank kondisi penelitian ilmiah di Indonesia, dapat dikatakan sangat memprihatinkan apabila dibandingkan dengan jumlah publikasi penelitian ilmiah dengan beberapa Negara di Asia Tenggara. Malaysia mampu menghasilkan 214.883 dokumen jurnal penelitian, dan Singapura tak ketinggalan mampu menghasilkan 241.361 dokumen. Sedangkan Indonesia hanya mampu menghasilkan jurnal ilmiah pada angka 54.146 dokumen saja. Jika berkaca dari jumlah populasi penduduknya Indonesia jauh lebih besar populasi penduduknya dibandingkan ke – 2 negara tersebut.
Rangkaian acara Research Camp yang dilaksanakan selama 2 hari ini berisi rangkaian seminar dan juga pelatihan mengenai penelitian ilmiah dengan berbagai topik yang mendukung. Adapun tema yang diusung pada tahun ini adalah “Enhancing Research Toward Socio-Techno Finance for Small Medium Enterprise Development”, tujuan diangkatnya tema ini untuk mengetahui seberapa penting peranan teknologi keuangan (financing technology) terhadap pemberdayaan UMKM.
Acara yang dilaksanakan pada akhir pekan ini dihadiri oleh 6 orang pembicara dengan pengalaman dan sepak terjang yang panjang di dunia penelitan, bukan hanya memberikan kesan terbaik bagi peserta. Namun, meningkatkan minat peserta untuk menghasilkan suatu karya dari penelitian ilmiah.
Dimulai sejak pukul 08.00 WIB kegiatan ilmiah ini dimulai dengan pemnyampaian materi kiat – kiat agar berhasil mengikuti konferensi tingkat Internasional yang disampaikan oleh Fatturroyhan, S.EI beliau lulus pada tahun 2017 dengan menyandang status lulusan terbaik dari Universitas Darussalam Gontor. Bukan hanya sekadar menyampaikan materi, beliau juga memberikan nasihat kepada peserta yang hadir pada pagi itu “Kegigihan dalam menuntut ilmu merupakan punch line utama serta tak perlu takut untuk bermimpi keluar negeri” jelasnya diakhir penyampaian materi.
Setelah mendapatkan angina segar tentang kiat untuk mengikuti konferensi Internasional, peserta kembali dihadirkan materi yang membahas ‘pembangunan wakaf untuk pendidikan islam’ yang disampaikan oleh Ali Sakti, SE., M.Ec, yang merupakan seorang peneliti dari Bank Indonesia. Uniknya dari pembahasan beliay adalah cara penyampaian mengenai wakaf tersebut. Pembahasan mengenai wakaf tidak bisa hanya dijelaskan berdasarkan metode ataupun model penyampaian islami. Namun, juga dapat dijelaskan secara logis & empiris, bahkan bisa diberi pemodelan grafik mengenai peranan wakaf dalam pengembangan pendidikan islam.
Agenda terakhir dihari pertama ditutup dengan penyampaian materi oleh Nasher Akbar, S.EI., M.Ec, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Program Studi Ekonomi Islam di STEI Tazkia. Beliau menjelaskan gambaran besar mengenai penelitian ilmiah. ‘Why do we do research?’ adalah sebuah pertanyaan yang menjadi pertanyaan pembuka sekaligus topic utama yang dibahas oleh beliau. Tak luput penjelasan mengenai kriteria dari penelitian kuantitatif dan kualitatif.
Ahad, (10/12/2017), merupakan hari terakhir pelaksanaan research camp, dengan tetap menghadirkan pembicara yang tidak kalah menarik perhatian peserta dalam meningkatkan minat penelitian. Dibuka kembali dengan menghadirkan Dr. Muhammad Mahmubi Ali sebagai pembicara yang tidak hanya menjelaskan tapi, memberikan semangat dan juga suntikan energy baru untuk menulis. Beliau menjabarkan berbagai pandangan ilmiah mengenai keuangan syariah di beberapa Negara di Asia Tenggara, serta menekankan pentingnya peningkatan penelitian kuantitatif di Indonesia.
Pada sesi berikutnya diisi oleh pembicara yang merupakan alumni Durham University di United Kingdom atau Inggris, yaitu Bazari Azhar Azizi, S.EI., M.Sc. Dalam sesi ini beliau memberikan pelatihan mengenai salah satu metodologi penelitian yaitu metode VAR-VECM. Metode tersebut merupakan salah satu metode yang sangat bermanfaat untuk penelitian kuantitatif.
Dan dipenghujung waktu pembicara ke – 6 yang juga merupakan pembicara terakhir dalam rangkaian research camp merupakan seorang jurnalis yang aktif di media massa ‘Kontan’ yakni, Sandi Baskoro dengan mengangkan bahasan ‘How to Publish your Idea & Opinion on Mass Media & Scientific Paper’. Beliau hadir dengan memberikan wawasan baru mengenai dunia kepenulisan khususnya jurnalistik & media massa. Selain itu, disampaikan pula mengenai kiat – kiat suatu tulisan dapat mencapai jumlah peminat yang tinggi.
Rasa antusias & kepuasan akan pengalaman yang didapat dalam acara ini dapat dilihat dari berbagai wajah peserta disaat mereka menyampaikan pengalaman yang telah mereka dapatkan merupakan agenda terakhir dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian iliah anggota KSEI se – Jabodetabek yang juga memiliki cita – cita mampu memberikan kontribusi bagi dunia penelitian di Indonesia. (IFR/Depokpos.com)