News

Memprihatinkan, Budaya Riset Dosen Belum Tinggi

SURABAYA – Dosen atau tenaga pengajar di kampus harus memiliki budaya riset terutama di bidang ekonomi. Diharapkan kampus dapat meningkatkan budaya riset dan bertujuan untuk dapat membangun ekonomi dan menggali kekuatan umat.

Pernyataan tersebut ditegaskan oleh Ketua Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah Prof Dr Lincoln Arsyad Msc, PhD dalam seminar bertajuk “Membangun Kekuatan Ekonomi Umat Berbasis Riset” di Universitas Muhammadiyah jalan Sutorejo, Rabu (22/11/2017).

“Budaya riset di tenaga pendidik atau dosen di dunia kampus belumlah terlalu tinggi. Ini masih memprihatinkan bagi kita. Padahal riset dan pengetahuan itu dunia kita. Pentingnya kontribusi riset para dosen untuk kepentingan kemajuan ekonomi,” tegasnya.

Ia memaparkan, di Indonesia sendiri ada 173 perguruan tinggi dan jumlah mahasiswa yang hampir mencapai 15 ribu, dengan dosen berjumlah 14 ribu. Dari jumlah tersebut, tercatat ada 30 persen dari 14 ribu dosen yang masih berstatus tenaga pengajar dan 30 persen lagi masih asisten.

“Dan 30 persen lainnya adalah rektor dan profesor. Untuk itu, saya juga minta agar diterbitkan jurnal. Tidak usah buat jurnal di fakultas ekonomi sendiri-sendiri. Bisa dibuat bersama,” katanya.

Dengan banyaknya riset ekonomi yang dilakukan dosen di perguruan tinggi, ia yakin kemajuan ekonomi Indonesia menjadi lebih mudah untuk diwujudkan. Pasalnya hasil riset bisa menjadi acuan bagi pelaku ekonomi dalam menentukan upaya-upaya strategis yang bisa meningkatkan perekonomian Tanah Air. (BISNISKINI)

Join The Discussion