Bandar Lampung – Pemerintah Provinsi Lampung dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menandatangani nota kesepahaman tentang penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan ilmu pengetahuan, dan teknologi untuk peningkatan daya saing dan inovasi. Lampung memiliki sumber daya alam yang dapat digunakan untuk penelitian dan riset.
“Untuk memanfaatkannya, dibutuhkan teknologi dan inovasi melalui penelitian sehingga mampu membawa keberkahan bagi masyarakat Lampung,” kata Sutono, pada Pekan Teknologi Mineral Balai Penelitian Teknologi Mineral LIPI di Ruang Abung, Balai Keratun, Kamis, 9 November 2017.
Sebuah riset, kata Sutono, dibutuhkan beberapa syarat seperti sumber daya manusia dan sarana prasarana. “Keterbatasan bukanlah kendala untuk berkarya, untuk berkarya dibutuhkan kerja sama agar menghasilkan kesuksesan. Suksesnya penelitian sebuah riset, manakala hasilnya mampu dimanfaatkan bagi kemakmuran rakyat,” ucap Sutono.
Pemerintah Provinsi Lampung terus mendorong dan memberikan ruang bagi peneliti untuk menghasilkan terobosan baru. Harapannya mampu membahas hasil riset lebih lanjut untuk mempercepat hasil penelitian yang berguna, bermanfaat, dan mampu diaplikasikan di tengah masyarakat untuk meningkatkan daya saing, terutama di Provinsi Lampung.
“Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo juga mencanangkan program Lampung kompeten guna meningkatkan sumber daya manusia Lampung yang berkompeten. Saat ini, Lampung menunjukkan daya saing meningkat, dengan berada diposisi 14 dari 34 provinsi. Daya saing meningkat, menunjukkan bahwa daerah itu maju,” jelas Sutono.
Menurut Deputi Bidang IPT LIPI, Laksana Tri Handoko, kegiatan ini merupakan kesempatan berharga bagi LIPI karena mampu bekerjasama dan hadir di Provinsi Lampung. “Kami menekankan satuan kerja di suatu daerah agar bekerja dengan fokus dan kompeten sehingga mampu terasa di daerahnya. Kami juga terus meningkatkan infrastruktur sarana dan prasarana LIPI di Lampung sebagai bentuk perhatian LIPI pusat untuk meningkatkan lokasi BTPM,” kata Tri Handoko.
Dia berharap kegiatan ini mampu meningkatkan sinergi, memberikan umpan dan meningkatkan hasil penelitian. “Kegiatan ini sebagai wadah komunikasi untuk bekerjasama dan sinergi. Terimakasih atas dukungan Pemerintah Provinsi Lampung atas dukungan selama ini, semoga mampu bermanfaat,” kata Tri.
Kepala Balai Penelitian Teknologi Mineral Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPI), Drizal Fryantoni menjelaskan penelitian yang berjalan selama ini karena adanya dorongan dan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Lampung. “Harapannya penelitian ini mampu menghasilkan penelitian yang bermanfaat, terutama bagi Provinsi Lampung,” harap Drizal.
Dalam acara tersebut diteken MoU antara Balai Penelitian Teknologi Mineral Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan konsorsium yang terdiri dari Boron Neuron Capture Cancer Terapy, Pusat Sains Teknologi Atom-BATAN, Fakultas Vokasi Universitas Diponegoro, PT brata dan PT SEP terkait pengembangan teknologi BNCT atau Boron Neutron Capture Cancer Therapy yang merupakan terapi baru dalam penyembuhan kanker. Selain itu, diteken kerja saama Teknologi Mineral LIPI dan Fakultas kebumian dan energi Universitas Trisakti. (IFR/Saibumi.com)