JAKARTA – Sejak dianggarkannya dana desa terutama sejak era Presiden Jokowi, masyarakat dan pemerintahan desa dituntut harus mandiri dan maju, bahkan memunyai tingkat PAD (Pendapatan Asli Daerah) yang terus melonjak.
Di Desa Ponggok, Klaten, sejak dianggarankan dana oleh pemerintah pada 2015, kini Desa Ponggok sudah menjadi desa mandiri yang memiliki pendapatan dari pemanfaatan sumber daya alam hingga milyaran rupiah per tahunnya.
Keberhasilan Desa Ponggok ini pernah mendapat banyak pujian dari aparatur negara, seperti Menteri Keuangan yang mengatakan, Desa Ponggok telah berhasil keluar dari jurang kemiskinan dan menjadi desa mandiri berkat dukungan sumber daya alam, dan sumber daya manusia setempatnya. Berangkat dari hal tersebut, Bidang Pemerintahan Desa Puslitbang Adwil, Kependudukan, dan Pemdes mengadakan penelitian di Desa Ponggok untuk mencari tahu kunci sukses kemandirian Desa Ponggok.
Worry Mambusi salah satu peneliti yang menggarap penelitian tersebut mengatakan, Desa Ponggok dapat maju karena warga sekitar mampu melihat potensi wisata dari sebuah umbul (kolam). “Mereka mampu menyulap sebuah kolam yang dihiasnya sedemikian cantik dan menghasilkan pendapat asli daerahnya yang maju dan berkembang,” kata Worry pada Senin (7/10) di Ruang Rapat IV
Namun, dalam hasil penelitian yang juga dihadiri oleh berapa narasumber itu, seperti Ivanovich Agusta (Praktisi IPB), dan Subiyono (Kepala Pusat Adwil) memberi beberapa masukan terhadap penelitian Worry agar jauh lebih baik lagi ke depan. Seperti Ivanovich mengatakan, ada 4 hal faktor PAD meningkat, seperti hasil asset, usaha, swadaya, dan lain-lain. “Nah, fokus kajiannya kemana? Sebaiknya saran saya, harus dapat dilihat juga bagaimana faktor kepemimpinan, baik itu Pemerintah Jateng, maupun Kabupaten Klaten sendiri dalam mendukung kemajuan Desa Ponggok. Tapi secara menyeluruh sudah cukup baik penelitian ini,” sarannya. (IFR)