News

Menristekdikti Minta Perguruan Tinggi Kembangkan Riset

ACEH – Menteri Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Prof Mohammad Nasir meminta perguruan tinggi mengembangkan riset untuk mendukung peningkatan daya saing bangsa.

“Potensi laut, pertanian di negara kita itu sangat besar, maka coba kembangkan dengan penelitian untuk peningkatan daya saing bangsa Indonesia,” katanya saat memberi kuliah umum di Universitas Teuku Umar (UTU) di Meulaboh, Minggu.

Penelitian-penelitian perguruan tinggi diperlukan untuk menumbuhkan inovasi dalam sektor pertanian maupun kelautan.

“Termasuk proses penyimpanan ikan, coba lihat Maluku, mereka sudah bisa ekspor ikan hidup ke Jepang, Korea, China dan Arab Saudi dalam kondisi hidup. Coba UTU kembangkan itu biar menjadi pusat riset kemaritiman,” katanya.

“UTU saat ini punya 17 prodi dan beberapa fakultas yang cukup untuk menunjang penelitian-penelitian sektor Kelautan Perikana dan Pertanian. Satu lagi perlu disediakan yaitu pertambangan, saya lihat belum ada,” ia menambahkan.

Ia juga menyebut dua hal yang penting dalam upaya meningkatkan daya saing bangsa, yakni sumber daya manusia berkualitas yang dihasilkan perguruan tinggi dan inovasi hasil riset-riset ilmiah.

“Problem bangsa Indonesia saat ini, tidak ada yang menggunakan pola untuk melahirkan lulusan berkualifikasi dan inovasi berkenaan penelitian masih terbatas. Bila menginginkan daya saing bangsa kuat, maka kedua hal itu harus kita lakukan,” katanya.

Pusat Riset Pohon Pisang Dunia

Selain itu dalam lawatannya tersebut, Menristek Dikti mengatakan UTU bisa menjadi pusat riset pohon pisang dunia. Nasir juga melakukan penanaman perdana pohon pisang bersama Gubernur Irwandi Yusuf dan Rektor UTU Yasman Ma’aruf di Kabupaten Aceh Barat, Minggu (5/11). UTU telah membentuk University Farm sebagai core product UTU.

“Dengan adanya University Farm ini bisa mengembangkan pendayagunaan iptek yang lebih inovatif dan mampu meningkatkan produktivitas industri. Di samping perekonomian masyarakat, yang bisa meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat Aceh dan Indonesia,” kata Nasir.

Di kebun pisang seluas 9,3 hektare tersebut, akan dikelola oleh mahasiswa sebagai kebun pendidikan, pengembangan dan penelitian. Sekaligus menjadi lahan representatif untuk pengembangan bermacam varietas lokal maupun nasional di Aceh.

Rektor UTU Jasman menjelaskan, sampai hari ini UTU memiliki 36 jenis koleksi pohon pisang dari seluruh Aceh. Ke depan akan dikembangkan koleksi pisang dari seluruh nusantara, serta dunia.

“Pengembangan pohon pisang ini harus didukung penuh baik oleh pemerintah daerah dan Kemenristekdikti agar bisa terealisasi dengan baik. UTU bisa menjadi referensi serta pengembangan riset bagi para profesor dan doktor dari belahan dunia yang ingin meneliti pisang dapat belajar di UTU,” pungkas Jasman. (Antara/JPNN/MSR)

Join The Discussion