JAKARTA – Cokelat baru hadir. Cokelat yang tidak coklat, tetapi pink!
Cokelat pink itu merupakan inovasi pertama setelah cokelat susu berwarna coklat ratusan tahun lalu dan cokelat putih oleh Nestle pada 80 tahun lalu.
Adalah perusahaan cokelat Barry Callebaut yang menghasilkan inovasi itu.
Disebut sebagai cokelat ruby, Barry Callebaut mengklaim produk yang sebentar lagi hadir di pasar Inggris itu tak menggunakan pewarna buatan dan ekstrak perasa.
Perusahaan itu sebenarnya telah mengembangkan cokelat pink sejak 13 tahun lalu, setelah menemukan jenis biji kakao baru dari Amerika Selatan.
Namun, baru 2 tahun lalu, perusahaan itu menyadari adanya pasar untuk produk mereka.
Peter Boone, Chief Innovation and Quality Officer untuk Barry Callebaut mengatakan, produknya akan “memenuhi hasrat hedonis para milenial”.
Warna merah cokelat tersebut berasal dari bubuk yang disuling selama pemrosesan.
Rasanya digambarkan sebagai “paduan antara buah beri dan rasa manis yang ringan”. Rasa manisnya tak semanis cokelat susu.
“Kami tidak menambahkan perasa, kami tidak menambahkan pewarna, atau bahan tambahan lain. Ini benar-benar keluar dari bijinya, semuanya alami,” kata Boone seperti dikutip dari Guardian, Rabu (6/9/2017).
Kini kedatangan coklat itu sejalan degan tren pembuatan makanan yang penuh warna.
Sekarang ada burger hitam, makanan berwarna ungu dari ubi bit, roti bagel pelangi, dan kitsch – roti panggang unicorn beraneka warna, dan bahkan Unicorn Frappuccino.
Sarah Phillips, pengelola akun Instagram yang paling populer terkait makanan, meramalkan bahwa coklat pink akan populer dengan cepat, terlebih bila secara teknis mudah untuk diolah untuk menghasilkan makanan lain.
“Ini menyenangkan, terlihat cantik dan saya pikir ini akan menjadi sukses besar,” kata Phillips.
“Sebenarnya ada selera makan untuk makanan berwarna sekarang, semua orang menyukai smoothies dan kue pelangi di Instagram dan semua smoothie berwarna cerah dan mangkuk Buddha yang terlihat seperti lukisan. Ini adalah tren besar yang baru semakin membesar di tahun ini.” (IFR/Kompas.com)
