News

Anggaran Riset Masih Minim di Indonesia

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) saat ini masih terkendala minimnya dana untuk melakukan riset. Dalam APBN 2017, anggaran riset ini masih 0,2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Muhammad Dimyati mengungkapkan, cita-cita Indonesia yang pada 2045 akan menjadi negara maju, jumlah dana riset itu masih minim.

“Anggaran riset kita itu masih kecil sekali. Malaysia saja itu sudah di atas 1 persen, Korea yang saat inileading di industri anggaran risetnya sudah 4,5 persen,” kata Dimyati di Kantor Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Priok Jakarta, Senin(31/7/2017)

 

Kemenristekdikti menargetkan anggaran penelitian ini akan terus ditingkatkan setiap tahunnya dengan mengusulkan kepada Kementerian Keuangan. Hingga 2020, anggaran ini ditargetkan akan meningkat mendekati 1 persen.

Tidak hanya itu, saat ini riset yang dilakukan oleh para ilmuan Indonesia masih bersifat menyebar dan belum fokus. Untuk itu, kemenristekdikti tengah menyusun Rencana Riset Nasional 2017-2045. Dengan Rencana Riset Nasional 2017-2045, riset yang dilakukan akan disesuaikan dengan program kerja pemerintah.

“Sekarang itu riset mulai dari A sampai Z, harusnya fokus saja. Ke depan kita akan fokus 8 sektor saja, tapi teraplikasikan,” ujar dia.

Adapun fokus penelitian tersebut adalah di bidang pangan dan pertanian, pertahanan dan keamanan, energi, kemaritiman, transportasi, advance material dan di bidang teknologi informasi (TI). (IFR/liputan6.com)

Join The Discussion