JAKARTA — Belum genap tujuh bulan aplikasi Science and Technology Index (Sinta) versi 1.0 diluncurkan, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) kembali meluncurkan Sinta versi 2.0 yang harapannya makin kredibel dalam mengukur kinerja penelitian dosen di Tanah Air.
Sinta versi 2.0 berfungsi mendata publikasi dan sitasi nasional serta internasional dari dosen maupun peneliti Indonesia.
“Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi mencoba mereformasi kelembagaan penelitian. Sebelumnya kita tidak punya sarana internasional untuk memublikasikan hasil riset. Sinta ada untuk mendorong kultur publikasi,” kata Menristekdikti, Mohamad Nasir, saat meluncurkan Sinta Versi 2.0 di Jakarta, Jumat (4/8/2017).
Sinta merupakan portal yang berisi pengukuran kinerja ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) yang meliputi kinerja peneliti atau penulis, kinerja jurnal ilmiah, dan kinerja institusi Iptek.
Sebelumnya sistem aplikasi versi 1.0 diluncurkan pada 30 Januari 2017 di Universitas Gadjah Mada (UGM). Dalam aplikasi itu telah dimasukkan data secara manual dari 1.700 penulis terbaik dan 3.820 jurnal yang sudah terbit secara online.
Pada versi 2.0 ini, menurut Nasir, terdapat fungsi relasi, sitasi, dan pengindeks. Sedangkan sistem yang lain hanya terdapat relasi dan sitasi.
Sinta versi 2.0 menggunakan sistem entry exit digital yang dikelola secara multisektor dan mempunyai tugas serta fungsi sinergi yakni Kemristekdikti dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
“Sistem ini nantinya juga menjadi bagian mendorong kenaikan jabatan fungsional dosen serta peneliti. Melalui pendataan publikasi dan sitasi ini dapat dipetakan kepakaran serta pemeringkatan kinerja penulis, institusi, dan jurnal terbaik di Indonesia,” ujar Nasir, Jumat.
Sementara itu, Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kemristekdikti Muhammad Dimyati mengatakan berbagai upaya telah dilakukan untuk mengoptimalisasi Sinta setelah peluncurannya.
Terlebih dengan diterbitkannya Surat Edaran Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemristekdikti Nomor 227/E/IV/2017 yang meminta dosen dan peneliti mendaftarkan diri di portal Sinta.
Pada penutupan periode pertama pendaftaran, menurut dia, sebanyak 32.218 penulis dari 1.424 institusi telah mendaftar. Selanjutnya pada 1-30 Juli 2017 telah dilakukan verifikasi penulis dan evaluasi jurnal yang terdaftar yang diikuti pengembangan sistem dan infrastruktur agar aplikasi bekerja optimal.
Hingga 17 Juli 2017, Sinta versi 1.0 telah diakses oleh 40 juta orang di wilayah Asia, 24 juta orang di wilayah Amerika Utara, dan 14 juta orang di wilayah Indonesia. (IFR/Solopos.com)