JAKARTA – Menindaklanjuti hasil pertemuan sebelumnya mengenai pengembangan grand design smart village (desa cerdas), Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang diwakili Dekan Fakultas Ilmu Sosial Solehatul Mustafa ditemani oleh Wakil Dekan Bidang 1 Wasino, dan Dosen Jurusan Ilmu Politik dan Kewarganegaraan Martien Hena Susanti berkunjung kembali ke BPP Kemendagri dan diterima oleh Kapus Litbang Inovasi Daerah Rochayati Basra Jumat pagi (16/6).
Dalam kesempatan tersebut UNNES meminta dukungan dari BPP termasuk Kapuslitbang Inovasi Daerah terkait rancangan program smart village tersebut. Menurut Solehatul smart village saat ini masih dalam tahap pengembangan model serta diharapkan menjadi percontohan di masa mendatang.
“Kalau hanya pengembangan model, kita belum bisa publikasi sebagai percontohan. Nah, melalui pertemuan kali ini kami berharap ada sinergi antara BPP dan UNNES terkait pengembangan inovasi perdesaan tersebut,” kata Solehatul.
Selain inovasi perdesaan, UNNES juga menyarankan kerja sama pengelolaan publikasi ilmiah (jurnal). Pasalnya UNNES melihat perkembangan Jurnal Bina Praja yang dikelola BPP Kemendagri yang cukup pesat. Menurut Wasino pengelolaan jurnal ilmiah merupakan hal yang ringan namun bisa memberi dampak yang besar. Menurutnya saat ini pihaknya juga tengah mengelola tiga buah jurnal ilmiah, salah satunya adalah Jurnal Komunitas yang akan menjadi jurnal internasional.
“Saat ini kami megelola tiga buah jurnal ilmiah, di antaranya Paramita: Historical Studies Journal, JIP (Jurnal Ilmu Politik), dan Jurnal Komunitas, Jurnal Bina Praja sangat penting mengingat keberadaannya akan sangat bermanfaat bagi para dosen,” ujar Wasino, Profesor yang bergelut di bidang sejarah sosial itu.
Pengelola Jurnal Bina Praja Moh. Ilham A Hamudy mengatakan hal itu tentu menjadi salah satu kehormatan bagi Jurnal Bina Praja. “Terima kasih sebelumnya. Untuk diketahui bersama, Jurnal Bina Praja sampai bisa seperti ini karena belajar dari cara pengelolaan Jurnal Komunitas UNNES,” ucap Ilham.
Terahir pihak UNNES berharap komunikasi bersama BPP Kemendagri bisa terus berlanjut dan bisa menghasilkan output yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. (MSR)