JAKARTA – Nama Indonesia kembali berkibar dalam ajang Intel International Science and Engineering Fair (Intel ISEF). Betapa tidak, peneliti Indonesia berhasil mendapat penghargaan utama (Grand Award) pada ajang internasional yang diikuti 1.778 peserta dari 78 negara di dunia.
Pelajar yang mendapat penghargaan utama (Grand Awards) adalah Latifah Maratun Sholikhah dari SMA Negeri 1 Teras, Boyolali, Jawa Tengah. Dia mendapatkan penghargaan sebagai 4th Place Grand Awards on Category of Social and Behavioral Sciences. Judul karya penelitian dari Latifah adalah Neglected Children: Case Study of Public Attitudes toward Children with HIV AIDS in 6 (Six) Sub-Districts in Surakarta.
Latifah sendiri merupakan pemenang pertama Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK) Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) Ke-48 Tahun 2016 yang diselenggarakan oleh LIPI. Selain mendapat penghargaan utama, dia juga memperoleh penghargaan sebagai Honorable Mentions from American Physiological Association.
Kemudian, pelajar lain yang mendapat penghargaan adalah dalam kategori Special Awards. Penghargaan tersebut diberikan kepada 3 pelajar dengan 2 karya penelitian. Pelajar ini adalah Azizah Dewi Suryaningsih dari SMA Negeri 1 Yogyakarta dengan karya penelitian Bamboo Forest as a Natural Levee of Pyroclastic Flows in Merapi Volcano. Dia mendapatkan penghargaan Special Awards, Third Place from American Geosciences Institute. Azizah sendiri merupakan pemenang pertama Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian dan Kelautan (IPK) LKIR Ke-48 Tahun 2016.
Sedangkan Special Awards lainnya diperoleh Bagus Putra dan Made Prasanta dari SMA Negeri Bali Mandara, Indonesia. Keduanya menerima Special Awards, Third Place from American Meteorological Society.
Karya penelitian mereka adalah Smart Digital Psychrometer for Forecasting Local Weather. Mereka merupakan pemenang Medali Emas Olimpiade Peneliti Siswa Indonesia (OPSI) Tahun 2016 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.
Tri Nuke Pudjiastuti, Deputi Bidang IPSK LIPI (Ketua Dewan Juri LKIR 2016) merasa senang dan bersyukur atas capaian gemilang para pelajar Indonesia tersebut. Dia berharap ke depan talenta-talenta peneliti muda ini dapat dikembangkan lebih baik lagi untuk menjadi peneliti masa depan Indonesia.
“Kami berharap pula generasi muda semakin mencintai dunia penelitian, apalagi sudah ada contoh pelajar yang mampu berprestasi di tingkat internasional seperti sekarang,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Biro Kerja Sama, Hukum dan Humas LIPI, Nur Tri Aries S mengatakan, keikutsertaan Indonesia di ajang Intel ISEF adalah bentuk kerjasama yang erat antara pemerintah, pihak swasta, maupun pihak terkait dalam mendidik remaja Indonesia dengan memberikan mereka wawasan dan pengalaman internasional. “Semoga mereka dapat memberikan yang terbaik untuk bangsa. Garuda Jaya, Indonesia Juara,” tutupnya. (IFR/Pojoksatu.com)