TIRAWUTA – Guna mendukung terbentuknya Techno Park Kakao di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Sulawesi Tenggara (Sultra) bekerjasama dengan Pemkab Koltim melaksanakan focus group discussion (FGD) tentang “Implementasi Konsep Science and Technology Park (STP) dalam rangka pembentukan Koltim Techno Park (KTP)”, di aula Kantor Bappeda Litbang Koltim.
Dalam FGD ini Balitbang juga menggandeng Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) RI, Bank Indonesia (BI) Sultra, Balai Penelitian Tanaman Pangan (BPTP) Sultra dan Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari.
Kegiatan FGD ini dibuka langsung oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Koltim Mustakim Darwis dan dihadiri oleh anggota DPD RI Wa Ode Hamsina Bolu, utusan dari berbagai instansi seperti SKPD terkait lingkup Pemda Koltim, dan para petani kakao.
Dalam sambutannya Mustakim Darwis mengatakan, sebagai sebuah kabupaten baru, Koltim berupaya mengoptimalkan segala potensi daerah yang dimilikinya demi kemajuan dan kemakmuran masyarakatnya. Pertanian, perkebunan, dan peternakan merupakan sedikit contoh yang mampu mengambarkan betapa besarnya potensi yang tersedia di Koltim.
Dikatakan, Koltim, merupakan salah satu kabupaten penyumbang produksi kakao nasional. Sejalan dengan itu, visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Koltim, ingin mewujudkan Koltim sebagai wilayah yang unggul dan berdaya saing, khususnya di bidang pertanian dan perkebunan.
“Untuk mewujudkan visi misi tersebut, kita memerlukan adanya inovasi. Dari inovasi tersebut kita akan mampu meningkatkan daya saing kemandirian daerah, sekaligus diharapkan menjadi tulang punggung ekonomi di daerah ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut Mustakim mengatakan, daerah tidak akan mampu menjadi mandiri tanpa adanya dukungan dan keterlibatan pihak-pihak eksternal yang potensial dalam memberikan dukungan untuk mendorong percepatan perubahan dan pembangunan Koltim.
“Untuk mewujudkan Koltim sebagai pengembangan dan kawasan budidaya kakao, pada 17 April lalu, kami telah melakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) dengan BI, Balitbang, BPTP Sultra, UHO, dan BRI. Saya juga berterima kasih kepada pemerintah pusat dan provinsi yang menempatkan Koltim sebagai bagian dari program Techno Park kakao di Indonesia,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Balitbang Sultra Sukanto Toding mengatakan, kegiatan pembentukan Techno Park Koltim adalah sejalan dengan agenda pemerintah Presiden Jokowi yang tertuang dalam sembilan agenda prioritas yang biasa disebut Nawacita.
Selain itu, pada rapat terbatas kabinet 14 April lalu, Presiden Jokowi bersama Gubernur Sultra memberikan instruksi untuk penanganan dan pengembangan khusus komoditas kakao, sebagai komoditas andalan yang strategis yang dapat menopang pertumbuhan ekonomi Sultra pada khususnya dan tentunya akan menunjang pilar kekuatan ekonomi nasional.
Sukanto menambahkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra melalui Balitbang, ikut mengambil bagian untuk mempercepat realisasi kebijakan tersebut melalui kegiatan pengembangan Koltim Techno Park.
Ia mengungkapkan, tujuan dan sasaran pengembangan Koltim Techno Park ini adalah untuk mewujudkan integrasi fungsi dan peran pihak-pihak akademisi, bisnis, pemerintah, dan masyarakat. Selain itu, sebagai penyediaan lingkungan yang kondusif bagi berlangsungnya kegiatan riset, pengembangan dan bisnis teknologi yang berkelanjutan, serta sebagai penumbuhan, pembinaan, dan pengembangan perusahaan pemula berbasis teknologi.
“Olehnya itu melalui kegiatan FGD ini, saya mengajak pihak-pihak dalam hal ini BPPT RI, UHO, BPTP Sultra dan BI untuk bersama-sama dan bersinergi mewujudkan agenda Koltim Techno Park ini,” tutupnya. (IFR/zonasultra.com)