JAKARTA – Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Prof Mohamad Nasir mengatakan pengembangan riset dan inovasi adalah kunci untuk membangun daya saing bangsa, khususnya di ranah pergurunan tinggi.
“Kompetisi global saat ini memaksa kita untuk terus gencar mengembangkan ilmu-ilmu terbaru dan juga teknologi,” katanya dalam Ceramah Kebijakan Pendidikan Nasional Untuk Peningkatan Daya Saing Bangsa Menuju Indonesia Berkemajuan, di Ambon, Sabtu.
Ia mengatakan sedikitnya ada 4.500 perguruan tinggi di Indonesia, tapi hanya dua yang berhasil masuk ke peringkat “500 world class university”, yakni Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Kedua perguruan tinggi negeri tersebut berhasil masuk dalam hitungan 500 universitas terbaik dunia, dikarenakan mampu berinovasi dengan terobosan-terobosan baru dan beragam penelitian.
“Keduanya masih di posisi buncit. Kita akan terus dorong perguruan tinggi yang telah terakteditasi A untuk mampu melakukan terobosan-terobosan, sehingga dapat menembus 500 world class university,” katanya.
Terkait itu, Meristekdikti mengapresiasi langkah Muhammadiyah untuk ikut memajukan pendidikan di Indonesia dengan membangun universitasnya di Maluku, yang direncanakan akan berlokasi di Desa Wakal, Kabupaten Maluku Tengah.
“Kami sangat mendukung perhatian Muhammadiyah untuk mendirikan universitas di Maluku, khususnya di Pulau Ambon. Semoga langkah ini dapat memajukan daya saing Indonesia dalam pendidikan,” katanya.
Lebih lanjut ia menhatakan ranah pendidikan tinggi di Indonesia, saat ini tengah dipusingkan oleh persoalan ijazah palsu yang marak terjadi. Mengatasi hal itu, pihaknya sedang menggagas program Penomoran Ijazah Nasional (PIN).
Program tersebut diharapkan akan menekan tingginya penyebaran ijazah palsu di tanah air.
“Mengatasi permasalahan ijazah palsu, kami menggagas program PIN. Diharapkan dengan PIN akan menekan penyebaran ijazah palsu,” ucapnya.
Ceramah Kebijakan Pendidikan Nasional Untuk Peningkatan Saing Bangsa Menuju Indonesia Berkemajuan adalah bagian dari kegiatan Tanwir Muhammadiyah yang digelar di Ambon, pada 24 – 26 Februari 2014. (IFR/AntaraNews)