JAKARTA – Dirjen Kependudukan dan catatan sipil (Dukcapil) Kemendagri, Zudan Arif Fakrullah menduga pelaku pengiriman 36 KTP elektronik (KTP-el) palsu dari Kamboja hanya ingin mengecoh dan membuat heboh jelang pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta.
“Analisis sementara kami itu, ini hanya akan membuat heboh Pilkada DKI Jakarta saja. Bisa jadi juga, besok akan ada pengiriman dari Cina, agar semakin heboh. Bisa juga untuk mendelegitimasi Kemendagri,” kata dia di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Senin (13/2).
Padahal, KTP-el tersebut, kata dia berasal dari Indonesia yang di bawa ke luar negeri, kemudian dikirimkan kembali ke dalam negeri melalui jasa pengiriman. Pelaku tersebut, kata Zudan mengumpulkan blangko KTP-el yang sudah rusak di kelurahan dan dinas dukcapil DKI Jakarta.
Makanya, ia mengimbau agar seluruh jajaran dinas dukcapil sampai petugas KTP-el di kelurahan tak membuang KTP-el bekas di sembarang tempat. Lebih baik dimusnahkan daripada disalahgunakan oleh oknum untuk kepentingan pribadi, termasuk kriminalitas.
“Namun pada intinya server kami di Kemendagri, aman. Tidak ada data yang bocor, karena KTP-el ini bersumber dari blangko bekas yang kemudian dipalsukan,” tambah Zudan. (Puspen Kemendagri)