PALEMBANG – Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah II fokus pada peningkatan kualitas perguruan tinggi swasta (PTS) di lingkungan Kopertis wilayah II. Ketua Koordinator Kopertis Wilayah II, Prof Dr H Slamet Widodo MS MM mengatakan, tahun ini pihaknya telah memenangkan dana hiba bersaing untuk 475 judul penelitian dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), yang diperuntukan bagi para dosen yang ingin melakukan penelitian.
“Besaran dana akan diterima nantinya tergantung kelayakan dari penelitian yang akan dilakukan. Bahkan, satu judul jika memang dianggap luar biasa mencapai Rp. 200-300 juta per judul,” ujarnya.
Menurutnya, anggaran untuk penelitian dan peningkatan kompetensi dosen dari Kemenristekdikti itu banyak sekali. Namun sayangnya, banyak juga yang tidak terpakai karena minat dan motivasi dosen masih sangat minim untuk penelitian ataupun melanjutkan kuliah.
Saat ini total dosen Kopertis Wilayah II yang meliputi Sumsel, Bangka Belitung, Lampung, dan Bengkulu mencapai 10.136 dosen, baik PNS maupun non-PNS. Lanjutnya, saat ini terus melakukan pembinaan dan peningkatan kualitas, baik dari sarana prasarana maupun sumber daya manusia (SDM), dosen dan mahasiswa (lulusan). “Kalau tidak mau ditinggalkan masyarakat (mahasiswa), tentu harus berbenah dan meningkatkan kualitas, dalam hal ini akreditasi,” cetusnya.
Per Januari 2017, untuk PTS yang telah memiliki akreditasi, akan didorong untuk melakukan re-akreditasi, dimaksud dalam hal ini peningkatan akreditasi dan pembaharuan status akreditasi. Misalnya dari B ke A, dan C ke B.
Saat ini, ada 215 PTS berada di bawah naungan Koordinator Kopertis Wilayah II, dikatakan, rekapitulasi peringkat prodi berdasarkan bentuk PTS. Khusus Sumsel, akreditasi A ada 1 prodi yang berasal dari universitas. Akreditasi B 125 prodi, meliputi universitas 86 prodi, sekolah tinggi 31 prodi, akademi 4 prodi, dan politeknik 4 prodi.
Lalu, akreditasi C ada 211 prodi, terdiri universitas 96 prodi, sekolah tinggi 78 prodi, akademi 23 prodi, dan politeknik 14 prodi. Sedangkan 36 prodi lainnya, mendapat akreditasi C aksen. Maksudnya, prodi ini sebelumnya belum pernah mendapat akreditasi. Namun berdasarkan surat edaran Dirjen No 160 Tahun 2013, diberikan waktu selama enam bulan untuk mengajukan borang program studi untuk akreditasi dari Maret- Agustus.
Lebih jauh dijelaskan, untuk PTS di lingkungan Koordinator Kopertis Wilayah II, ada 215, terdiri dari universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, dan politeknik. Sedangkan program studi (prodi), mencapai 742, terdiri universitas 344 prodi, institut 10 prodi, sekolah tinggi 260 prodi, akademi 93 prodi, dan politeknik 35 prodi. “Khusus Sumsel, ada 105 PTS dan 373 prodi,” urainya
Permasalahan dalam akreditasi ini perlu pengawasan dan pembinaan. Padahal, akreditasi rohnya suatu perguruan tinggi (PT). “Makanya akan kita dorong terus agar PTS-PTS dapat memiliki akreditasi. Saat ini masih banyak yang perlu ditingkatkan, terutama dari C ke B,” ucapnya.
Diakuinya, hal ini harus butuh waktu, dan pihaknya akan terus eksis dalam mendorong dan membina PTS-PTS untuk terus berkembang. Guna menunjang hal tersebut, pihaknya juga akan mendorong PTS mempersiapkan portopolio sebagai syarat utama dalam memperoleh akreditasi.
Selain hal tersebut, dirinya juga menargetkan PTS-PTS di lingkungan Kopertis Wilayah II dapat memiliki akreditasi A. “Kita akan bina 10 PTS memiliki akreditasi. Bagi yang telah memiliki, dapat meningkat menjadi A,” tandasnya. (IFR/Sumatera Ekspres)