JAKARTA – BPP Kemendagri menghadiri Rapat Koordinasi Layanan Administrasi dan Konsultasi di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri di Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta, pada Rabu (1/2). Rapat dipimpin langsung oleh Sukoyo Kepala Biro Ortala Kemendagri.
Dalam Rapat tersebut Sukoyo meminta kepada setiap Komponen dan UPT lingkup Kemendagri untuk memaksimalkan pelayanan Unit Layanan Administrasi (ULA) yang dikelolanya. Menurutnya akan lebih baik lagi jika dipadukan dengan pemanfaatan teknologi informasi.
Namun Moh. Ilham A Hamudy menanyakan apakah ULA masih bisa berfungsi ketika teknologi informasi sudah digunakan. Ilham juga meminta saran kepada Sukoyo untuk pengelolaan ULA yang ada di BPP Kemendagri.
Menurut Ilham saat ini BPP memiliki dua jenis ULA yaitu ULA Peneliti dan ULA Publikasi Jurnal Ilmiah. Proses konsultasi untuk kedua hal tersebut saat ini sudah dilakukan dalam sistem online yaitu melalui Open Journal System (OJS) dan e-Peneliti. Sehingga proses registrasi tidak harus datang lagi ke ULA namun bisa dilakukan di manapun. Adapun saat ini para tamu yang konsultasi ke BPP lebih banyak yang terkait dengan kelembagaan BPP di daerahnya. Ilham menyarankan agar lebih efektif, kedua ULA tersebut sebaiknya ditinjau ulang.
Namun Sukoyo menyarankan agar ULA tetap ada, dan bisa melalui satu pintu dengan nama Unit Layanan Administrasi (ULA) dan Konsultasi Kelitbangan. Sehingga semua proses registrasi, konsultasi dan pemanfaatan card reader KTP-el bisa dilakukan dalam satu tempat.
“ULA satu pintu tersebut nantinya bisa berfungsi sebagai layanan penerimaan tamu dari mana pun, baik yang akan melakukan konsultasi terkait kelitbangan, melakukan kerja sama, atau bertemu pimpinan. Manfaatnya ketika ULA dibentuk satu pintu, maka tamu akan terdata secara otomatis dari KTP-el. Tamu juga tidak secara langsung bertemu pimpinan, namun harus melalui prosedur, dan SOP yang ditetapkan,” sarannya. (MSR)