JAKARTA – Studi genetika para peneliti di Lembaga Eijkman bersama sejumlah lembaga internasional menunjukkan semua etnis Indonesia adalah keturunan para imigran. “Mereka diperkirakan masuk ke kawasan Asia Tenggara, termasuk kepulauan Indonesia, sekitar 60 ribu-50 ribu tahun lalu,” menurut tulisan Majalah Tempo, Melacak Leluhur Lewat, DNA, edisi 30 Januari 2017.
Kala itu, bagian barat kepulauan Indonesia masih menyatu dengan daratan benua Asia dan dikenal sebagai Paparan Sunda. Manusia pun mudah melintasinya. Perubahan iklim bumi dinilai sebagai faktor yang memicu ekspansi perjalanan manusia.
Untuk melacak jalur migrasi nenek moyang Indonesia, para peneliti awalnya menggunakan metode riset genetika DNA di dalam mitokondria (mDNA). Mitokondria adalah struktur unik di dalam sel yang berfungsi seperti sumber energi atau baterai bagi sel untuk beraktivitas. Dari mDNA ini juga bisa didapat sejarah penyakit bawaan di dalam suatu populasi.
Mitokondria dan 37 gen di dalamnya hanya diwariskan dari garis perempuan kepada anak-anaknya. Hal ini terjadi karena saat pembuahan, mitokondria laki-laki yang ada di ekor sperma terlepas dan tak ikut masuk ke sitoplasma, lapisan cairan pembungkus sel telur yang di dalamnya mengandung mitokondria.
Jejak dalam mDNA inilah yang ditelusuri ke belakang untuk melacak garis keturunan nenek moyang lewat jalur perempuan. Setiap mitokondria memiliki sekitar 1.100 ciri yang bisa menjadi penanda asal manusia. Hasil analisis motif-motif di dalam mDNA menunjukkan spesies manusia modern pertama berasal dari kawasan sub-Sahara Afrika.
Riset kromosom Y, bagian gen yang diturunkan dari garis laki-laki, juga menunjukkan hal serupa. Kemunculan nenek moyang manusia modern diperkirakan berlangsung sekitar 200 ribu tahun silam. “Berdasarkan genetika, manusia modern pertama itu dari Afrika,” ujar Herawati Sudoyo, Deputi Bidang Penelitian Fundamental Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, kepada Tempo, Senin pekan lalu. “Mereka kemudian bermigrasi menyebar ke seluruh dunia.”
Penyelidikan asal-usul individu juga dilakukan lewat pemeriksaan autosom. Ini adalah bagian yang merupakan gabungan kromosom dari ayah dan ibu. Masing-masing ayah dan ibu juga memiliki separuh kromosom dari orang tua mereka. Jika dirunut lagi ke belakang, akan ketahuan siapa leluhur mereka.
Marka-marka gen atau haplogroup di dalam gen dapat memberikan gambaran jalur migrasi maternal dan paternal manusia. Peta riset mDNA menunjukkan rute migrasi manusia global gelombang pertama keluar dari Afrika dan menyusuri kawasan selatan Asia. Kelompok ini bergerak ke tenggara hingga mencapai Indonesia. Sebagian melanjutkan lagi hingga Ke Australia. (TEMPO)