JAKARTA – Pemerintah mengundang 45 diaspora dari berbagai belahan dunia untuk pulang kampung ke Indonesia. Selama sepekan mereka akan ke kampus-kampus membantu dalam hal inovasi dan penelitian.
Dirjen Sumber Daya Iptek dan Pendidikan Tinggi Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek- Dikti) Ali Ghufron Mukti mengatakan, 45 diaspora ini akan datang ke Indonesia pada Minggu (18/12) nanti. Tercatat ada ratusan perguruan tinggi yang berminat untuk didatangi puluhan diaspora ini. Kita inginnya mereka menetap di sini. Tetapi untuk saat ini kita hanya ingin meminta mereka untuk mendampingi kampuskampus sesuai bidang keahlian mereka selama seminggu, katanya, kemarin.
Ada beberapa diaspora yang memastikan akan datang, seperti Taruna Ikrar (ahli neurosains yang diusulkan meraih Nobel), Sumarsam (profesor bidang etnomusikologi), Justinus Satrio (profesor bidang biomassa), Tjandra Yoga (profesor bidang kesehatan dan mantan pejabat Kemenkes), Judha Purbolaksono (teknik mesin dari Universitas Teknologi Brunei), Herry Utomo (ahli bidang breeding andmolecularbiotechnology), dan Irwandi Jaswir (pakar bidang bioteknologi). Dia menerangkan, tahun depan program kunjungan para diaspora ini akan diadakan kembali.
Selain jumlahnya yang akan ditambah, katanya, juga masa tinggal mereka di Indonesia akan diperlama hingga tiga bulan. Kemenristek-Dikti dan Usaid juga menandatangani kerja sama bidang pendidikan tinggi. Sekjen Kemenristek- Dikti Ainun Naim mengatakan, program bantuan Usaid meliputi peningkatan kualitas, relevansi dan akses pada subsektor pendidikan, penguatan kapasitas akademik dan penelitian, penguatan pengambilan keputusan berdasarkan data dan pemanfaatan pendekatan inovatif untuk pembangunan. (koran sindo)