MAKASSAR – Sebanyak 16 perguruan tinggi Indonesia dan Malaysia mendeklarasikan Southeast Asia Academic Mobility (SEAAM) sebagai wadah dalam melakukan penelitian bersama.
“Ini adalah inisiatif bersama untuk membentuk wadah dalam melakukan penelitian bersama dan dipublikasikan untuk menjadi pedoman,” ujar dosen STAIN Sorong, Ismail Suardi Wekke PhD
Dia mengatakan, 16 perguruan tinggi ini hadir di Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado menggelar kegiatan berskala internasional, yakni International Postgraduate Research Conference (IPRC) 2016.
Adapun 16 PT itu antara lain IAIN Manado, IAIN Gorontalo, IAIN Palangka Raya, Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya dan Universitas Sam Ratulangi.
Kemudian STAIN Sorong, Universitas Kanjuruhan Malang, Universiti Sultan Zainal Abidin, Universiti Utara Malaysia, Universitas Muhammadiyah Makassar dan STISIP Amal Ilmiah YAPIS.
“Kegiatan IPRC 2016 adalah yang pertama kali dilaksanakan dan IAIN Manado menjadi tuan rumahnya. Kegiatan terlaksana dengan kolaborasi IAIN Manado, STAIN Sorong, Universitas Airlangga dan Universiti Sultan Zainal Abidin, Malaysia,” katanya.
Rektor IAIN Manado Dr Hj Rukmina Gonibala melalui Ismail Wekke menyampaikan bahwa inisiatif ini menjadi awal untuk melakukan kolaborasi antarbangsa.
Sebagaimana keberadaan perguruan tinggi yang menjadi dinamisator bagi kemajuan masyarakat yang memerlukan penelitian, maka studi-studi keagamaan tidak hanya sampai pada publikasi saja.
Sementara itu Dr H Ahmad Rajafi sebagai panitia pelaksana kegiatan IPRC menyatakan, sebagai ikhtiar pascasarjana IAIN Manado untuk memberikan ajang mahasiswa pascasarjana dalam mempresentasikan hasil penelitian yang mereka lakukan.
“Ini juga sekaligus mahasiswa memiliki kesempatan untuk berdiskusi dengan kolega mereka dari sesama mahasiswa pascasarjana,” terangnya.