News

Indonesia Idealnya Memiliki 250 Ribu Orang Peneliti

JAKARTA — Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Iskandar Zulkarnain, mengatakan jumlah peneliti di Indonesia masih jauh dari ideal. Di antara yang masih banyak dibutuhkan adalah peneliti di bidang kelautan.

“Jika dihitung dengan angka memang cukup sulit dirumuskan. Sebagai gambaran, idealnya jumlah peneliti kita ada 15 orang per satu juta penduduk, atau secara keseluruhan ada 250 ribu peneliti,” ujar Iskandar di Jakarta, Senin (17/10).

Sementara saat ini, lanjut dia, jumlah peneliti fungsional masih kurang dari 10 ribu orang. Jumlah tersebut memang belum termasuk para pelaku penelitian yang berada di perguruan tinggi.

Melihat komposisi ini, Iskandar menegaskan jika jumlah peneliti di Indonesia masih jauh dari proporsi ideal. “Jumlah peneliti secara umum saja masih kurang. Kami akui memang iklim meneliti belum menjadi minat utama masyarakat Indonesia, ” tuturnya.

Selain persoalan minat, kebiasaan melakukan kajian ilmiah di kalangan generasi muda Indonesia pun rendah. Menurut Iskandar, hal ini tampak dari kebiasaan mahasiswa yang hanya berminat melakukan penelitian untuk kepentingan tugas akhir, menyusun skripsi, atau tesis.

Lebih jauh dia menjelaskan jika Indonesia pun membutuhkan SDM peneliti kelautan yang memadai. Berdasarkan komposisi wilayah, sekitar 70 persen kawasan Indonesia merupakan laut.

Karenanya, kata Iskandar, Indonesia paling tidak harus memiliki  70 persen dari jumlah keselutuhan peneliti atau 150 sekitar peneliti kelautan. Namun, melihat minat penelitian yang minim, pihaknya menyadari jika penambahan jumlah peneliti kelautan perlu usaha keras.

Salah satu upaya yang dilakukan LIPI adalah mendirikan pusat pelatihan Regional Training and Research Center for Marine Biodiversity and Ecosystem Health (RTRC MarBEST Center). Pendirian pelatihan ekosistem dan keragaman hayati yang diresmikan pada Senin,   bertujuan meningkatkan kapasitas peneliti muda di bidang keanekaragaman hayati

“Harus kita akui SDM kelautan kita masih sangat terbatas. Pendirian pusat pelatihan bertujuan meningkatkan kapasitas SDM peneliti dan minat mereka pada bidang kelautan,” tambah Iskandar. (Republika)

Join The Discussion