SOLO — Hasil penelitian terbaru menyebutkan batas usia manusia tidak lebih dari 125 tahun. Tetapi benarkah hasil penelitian itu?
Para ilmuwan di Albert Einstein College of Medicine mengatakan tidak menemukan manusia yang telah hidup lebih dari 122 tahun. Orang yang terakhir yang memiliki usia 122 tahun adalah orang Prancis, Jeanne Calment, pada 1997.
Dia hidup lebih lama daripada suaminya yang meninggal pada usia 73 tahun, dan Calment mencapai usia terpanjang dalam sejarah. Sejak 1970-an, durasi maksimum kehidupan usia saat orang tertua hiduptelah meningkat. Namun, menurut peneliti, mereka telah menembus batas usia maksimal manusia.
“Para ahli demografi serta ahli biologi telah berpendapat, tidak ada alasan untuk berpikir peningkatan berkelanjutan dalam jangka hidup yang maksimal akan segera berakhir,” kata penulis studi yang dipublikasikan dalam Jurnal Nature, Profesor Jan Vijg dari Albert Einstein College of Medicine, seperti dikutip Zeenews, Jumat (7/10/2016).
Tapi data kami sangat menyarankan itu telah dicapai dan ini terjadi pada 1990-an,” lanjut Vijg. Untuk penelitian ini, Vijg dan rekan-rekannya menganalisis data dari Database Kematian Manusia, yang mengkompilasi data kematian dan penduduk lebih dari 40 negara.
Sejak tahun 1900, negara-negara umumnya menunjukkan penurunan angka kematian akhir. Fraksi masing-masing kelompok kelahiran (yaitu, orang yang lahir pada tahun tertentu) yang bertahan hidup sampai usia tua (didefinisikan usia 70 tahun ke atas) meningkat dengan tahun kalender kelahiran mereka. Hal tersebut mengarah ke arah terus meningkat di rata-rata usia harapan hidup.
Tetapi, ketika para peneliti melihat perbaikan hidup sejak 1900 untuk orang berusia 100 tahun ke atas. Mereka menemukan, keuntungan dalam kelangsungan hidup mencapai puncaknya pada usia sekitar 100 tahun, dan kemudian menurun dengan cepat, terlepas dari tahun orang lahir.
“Temuan ini mengindikasikan berkurangnya keuntungan dalam mengurangi angka kematian akhir-hidup dan mungkin batas usia manusia,” tutur Vijg.
Para peneliti kemudian melihat “laporan usia maksimum pada kematian” Data dari International Database on Longevity. Mereka fokus pada diverivikasi hidup orang dengan usia 110 tahun atau lebih, antara 1968 sampai 2006 di empat negara, yaitu Amerika Serikat, Prancis, Jepang dan Inggris, dengan jumlah terbesar dari individu berumur panjang.
Usia kematian untuk supersentenarians ini meningkat pesat antara 1970-an dan awal 1990-an, tetapi mencapai batas tertinggi sekitar 1995-bukti lebih lanjut untuk batas umur. Batas tertinggi ini, para peneliti mencatat, terjadi di dekat 1997-tahun kematian wanita Prancis, Jeanne Calment pada usia 122 tahun, yang didokumentasikan sebagai umur tertua manusia dalam sejarah.
Menggunakan data usia di kematian maksimum dilaporkan, para peneliti Einstein menempatkan rentang hidup rata-rata usia maksimum manusia pada 115 tahun-perhitungan yang memungkinkan untuk catatan-individu tertua kadang-kadang hidup lebih lama atau lebih pendek dari 115 tahun.
Akhirnya, para peneliti menghitung 125 tahun sebagai batas usia manusia. Disajikan dengan cara lain, ini berarti probabilitas pada tahun tertentu melihat satu orang hidup untuk 125 tahun di mana saja di dunia adalah kurang dari satu banding 10.000.
Namun, baru-baru ini, terdapat seorang pria asal Indonesia, Mbah Gotho, yang di Kartu Tanda Penduduk (KTP)-nya tertera ia lahir pada 31 Desember 1870. Mbah Gotho mengklaim telah melewati usia 145 tahun. Bila terbukti benar, Mbah Gotho bisa menjadi orang tertua sepanjang sejarah di dunia. (IFR/Harian Jogja)