JAKARTA – Dalam peringatan upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo berpesan agar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengoptimalisasi penyerapan anggaran tahun ini.
Tjahjo mengatakan, seluruh eselon I, II, III, dan IV, serta staf harus optimalkan penyerapan anggaran. Pesannya kepada Sekjen Kemendagri, Yuswandi A Temenggung, kata dia adalah menyesuaikan alokasi penyerapan anggaran pada tahun berikutnya.
“Saya minta pak Sekjen menyesuaikan berapa persen alokasi anggaran yang diserap. Kalau 2016 ada anggaran Rp 1 miliar dan 2017 dianggarkan Rp 1 miliar lebih, namnun di 2016 hanya Rp 500 juta, maka 2017 harus dipotong menjadi Rp 500 juta,” kata Tjahjo dalam upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Kantor Kemendagri, Senin (3/9).
Tjahjo meminta agar jajaran Kemendagri memanfaatkan sisa waktu pada sisa bulan di akhir tahun ini untuk penyerapan anggaran sebaik mungkin. Ia juga meminta agar ada fokus pos anggaran. Hal yang sifatnya tidak jelas, kata dia harus dihilangkan.
“Pos anggaran yang sifatnya absurd dan abu-abu harus dihilangkan. Misal pembinaan ‘kampung nelayan’. Itu tidak jelas, ubah menjadi ‘bantuan untuk jaring’, ‘kapal’ atau ‘tempat penjualan ikan’ untuk desa mana dan kampung mana,” kata dia.
“Termaksud program yang sifatnya hura-hura harus dihilangkan,” tambah dia.
Tjahjo juga meminta agar kegiatan nasional dari lingkup Kemendagri jangan diselenggarakan di hotel berbintang, apalagi di hotel bintang lima. Kemudian, para pejabat juga diminta turun ke lapangan, bukan hanya kerja di balik meja saja.
“Semua pejabat harus turun ke bawah. Bukan hanya ke provinsi atau kabupaten/kota namun harus turun sampai tingkat kecamatan dan desa,” tutup dia. (puspen kemendagri)