JAKARTA – Tepat pada 23 Agustus 2016, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) telah memasuki usia ke-49 tahun. Pada hari ulang tahun (HUT) ini, lembaga penelitian terbesar di Indonesia tersebut memberikan berbagai penghargaan kepada para sivitas dan satuan kerjanya untuk lebih memacu kinerja lembaga menuju lembaga penelitian berkelas dunia.
Berbagai penghargaan yang diberikan, antara lain Barang Milik Negara (BMN) AwardTahun 2016, Lomba Penulisan Artikel Blog LIPI, Lomba Layanan Inovasi Publik, dan Penghargaan Buku Terbaik LIPI Press Tahun 2016.
Tak hanya itu, ada pula Inventor Award, Penghargaan Laporan Keuangan Terbaik, Penghargaan Hasil Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Terhadap Laporan Kinerja Tahun 2015, Hasil Penilaian Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Terbaik, serta Penganugerahan Penghargaan Satyalancana Wirakarya dan Satyalancana Karya Satya XXX, XX, dan X.
Wakil Kepala LIPI, Akmadi Abbas mengungkapkan, semua penghargaan tersebut diberikan dengan tujuan untuk mendorong dan meningkatkan pengabdian dan prestasi kerja para sivitas LIPI. “Bagi yang menerima, diharapkan menjadi teladan bagi pegawai/satuan kerja lainnya untuk meningkatkan prestasinya,” katanya saat memberi sambutan mewakili Kepala LIPI pada acara Penganugerahan Penghargaan dan Penyematan Satyalancana Karya Satya dan Satyalancana Wirakarya di Auditorium Utama LIPI Jakarta, Selasa (23/8).
Akmadi mengingatkan, kegiatan penganugerahan penghargaan kali ini merupakan bagian peringatan HUT yang harus dijadikan momentum untuk melihat kembali kiprah dan karya yang telah didedikasikan bagi masyarakat dan bangsa. “Kita bisa mengambil semua hikmah dan manfaat dari lintasan peristiwa yang telah dijalani pada tahun sebelumnya, guna terus memperbaiki dan meningkatkan prestasi di tahun berikutnya,” pesannya.
Efisiensi Anggaran
Di sisi lain, Akmadi menyoroti kondisi pemerintah Indonesia yang saat ini tengah melakukan efisiensi anggaran dengan melakukan pemotongan. Hal itu tentu berdampak kepada seluruh Kementerian dan Lembaga, termasuk LIPI.
Bagi LIPI, kondisi ini cukup memberatkan, karena tuntutan agar capaian dan kontribusi LIPI tetap harus ada dan nyata dirasakan oleh masyarakat. “Namun, kita tetap harus siap dan mampu menghadapi berbagai tantangan turbulensi yang sedang terjadi maupun yang kemungkinan terjadi di masa yang akan datang,” harapnya.
Akmadi mendorong di saat anggaran mengalami pemotongan dan penurunan, sumber dana hibah riset masih banyak dan bisa diakses dari berbagai sumber, seperti Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (DIPI), Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, serta sumber luar negeri lainnya. “Para peneliti LIPI bisa mengarah ke sumber tersebut agar kinerja penelitiannya bisa berjalan,” tandasnya.
Terakhir, dia yakin dengan kondisi yang sulit saat ini, para sivitas LIPI mampu bertahan dengan tetap memperkuat nilai-nilai profesional, adaptif, serta terus memupuk semangat inovatif. “Kita akan mampu bertahan menghadapi berbagai badai ujian, yang nantinya akan semakin memperkuat LIPI. LIPI akan terus berkarya dengan prestasi-prestasinya untuk menjadi lembaga ilmu pengetahuan berkelas dunia,” pungkasnya. (IFR)
Sumber: LIPI