JAKARTA – Pesona Indonesia memang tidak akan pernah abis jika diperbincangkan. Keindahan bawah laut dan aneka sumber daya hayati menjadi daya tarik sendiri untuk para turis lokal maupun mancanegara. Salah satunya adalah Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Keindahan Pulau Lembata menjadi daya tarik sendiri, karena beragam kekayaan yang tersimpan. “Laut kami kaya akan ikan laut, bahkan bisa menghasilkan 360 ton/tahun, kekayaan budaya kami bisa sampai 150 ribu hektar, arus bawah laut kami bisa juga digunakan dengan tenaga listrik terbarukan yang berpotensi mengalirkan listrik hingga 300 megawatt,” terang Alexander Senna yang hadir mewakili pembacaan sambutan Gubernur NTT, Frans Lembu.
NTT sendiri memiliki 1192 pulau, yang terdiri dari 3 pulau besar Flores, Sumba Timur, dan Lembata. Lautan mencapai 290 m2. “Keindahan maritim ini menjadi mutiara teras timur dan pintu gerbang negara pasifik,” terangnya.
Keindahan NTT itulah yang menjadikan negeri timur itu ditetapkan sebagai daerah rumah nusantara. “Dengan dukungan pemerintah pusat, kami tengah membangun jembatan Pancasila di selat gonazalo. Peletakan batu pertama akan dilakukan pada 13 Desember 2016 setelah menghadiri acara puncak Hari Nusantara,” tambahnya.
Sementara itu pemilihan tanggal 13 Desember, menurut Menteri Pariwisata, Arief Yahya karena mengacu pada deklarasi Juana 1957 “Bahlhwa semua perairan di sekitar NKRI adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan. Penetapan Hari Nusantara tersebut juga berdasarkan Kepres No 126 tahun 2001,” kata Arief yang juga mengunjugi launching Hari Nusantara, Senin (22/8) di Kementerian Pariwisata bersama Tjahjo Kumolo, dan pejabat lainnya.
Bagi masyarakat NTT sendiri, Hari Nusantara yang diselenggarakan di Lembata akan membantu percepatan maritim di NTT. “Membangun NTT berarti membangun Indonesia, NTT maju, Indonesia maju. Masyarakat NTT menaruh harapan besar dengan program ini yang akan memberi dampak positif dalam pembangunan percepatan maritim NTT,” tutup Sena. (IFR)