News

Peneliti Jepang Mulai Lirik Pangan Tumbuhan Tropis Indonesia

JAKARTA – Para peneliti dan pelaku industri Jepang mulai melirik Pangan dari tumbuh-tumbuhan tropis dan produk teknologi fermentasi tradisional di Indonesia. Seperti Universitas Osaka dan perusahaan instrumen riset Shimadzu, asal Jepang, baru-baru ini menjajaki kolaborasi riset dengan universitas dan industri di Indonesia bidang bioteknologi, khususnya penerapan metabolimik.

Selain itu, Universitas Osaka dan Shimadzu juga membangun laboratorium Osaka University and Shimadzu Analytical Innovation Research Laboratory, salah satunya untuk terus mengembangkan metode analisis data yang baru terkait metabolimik.

Guru Besar pada Department of Biotechnology, Graduate School of Engineering Universitas Osaka, Eiichiro Fukusaki, mengatakan, salah satu kekayaan produk pangan penting Indonesia adalah tempe. “Tempe ideal sebagai pangan fungsional karena mengandung protein, asam amino, dan jenis vitamin tertentu,” ucapnya, Rabu (10/8), di Jakarta.

Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat Kemristek dan Dikti Ocky Karna Radjasa mengatakan, pemerintah sudah memperhatikan pengembangan bioteknologi memanfaatkan melimpahnya sumber daya genetik Indonesia, antara lain membangun Indonesian Culture Collection yang dikelola LIPI. Kerja sama internasional memberi peluang percepatan riset demi produk bernilai tambah.

Terkait tempe, Asisten Profesor pada Department of Biotechnology, Graduate School of Engineering Universitas Osaka, sekaligus Dosen Luar Biasa Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB, Sastia Prama Putri, mengatakan, tempe tak hanya sekadar produk pangan. Namun, potensial punya nilai tambah. “Saya akan riset potensi tempe untuk pencegahan penyakit kardiovaskuler,” ujarnya. (kompas)

 

Join The Discussion